Tebusan Mahal Politik Turki untuk Suriah

Rate this item
(0 votes)

Majalah Ekonomi Suriah dalam artikel yang ditulis oleh Aiman Makiyah seorang pengamat ekonomi, mengulas perekonomian negara-negara tetangga pasca sanksi anti-Suriah. Sanksi ekonomi negara-negara Eropa dan Barat ternyata berdampak negatif terhadap perekonomian negara-negara jiran Suriah. Bahkan pakar ekonomi yang berpendapat bahwa sanksi tersebut pada hakikatnya sanksi terhadap perekonomian Yordania, Lebanon, Irak dan Turki. Ini disebabkan posisi strategis Suriah dan peran ekonominya di kawasan. Karena Suriah merupakan negara penting bagi proses relokasi produk negara-negara tetangga. Selain itu, sebelum sanksi, Suriah adalah pasar yang cukup menjanjikan bagi produk negara-negara tetangga.

Dibanding negara-negara jiran lain, Turki merupakan rekan dagang penting Suriah yang pasca sanksi ekonomi dan krisis, seluruh pertukaran dagang dan transaksi antara Ankara dan Damaskus terhambat. Volume perdagangan kedua negara menurun hingga 80 persen. Pada tahun 2010 nilai dagang kedua negara mencapai 2,5 milyar dolar dan pada tahun 2011 tingkat ekspor Turki ke Suriah mencapai 1,6 milyar dolar.

Dampak pertama dari sanksi eknomi terhadap Suriah adalah penurunan 60 persen impor otomotif dari Turki. Hal ini mengakibatkan pada kenaikan pajak dan akhirnya proses relokasi produk ke Timur Tengah harus melalui jalur Irak dengan jarak yang semakin jauh.

Ekspor dari kota Gaziantep, Turki sebelumnya mencapai 150 juta dolar namun sejak krisis Suriah dimulai, angkanya turun menjadi hanya sepertiga. Selain itu, jumlah warga Suriah yang berpergian ke kota Gaziantep juga menurun drastis. Setiap bulannya 60 ribu warga Suriah berkunjung ke kota Gaziantep dan penghasilan Turki dari sektor ini saja setiap tahunnya mencapai satu milyar dolar. Pasca ketegangan hubungan kedua negara, pajak untuk kontainer Turki yang masuk ke Suriah meningkat dari 300 dolar menjadi 2500 dolar. Volume ekspor Suriah ke Turki juga menurun 30 persen.

Sham Press mengutip laporan koran Melliyet terbitan Turki menyebutkan, dampak negatif krisis di Suriah mulai dirasakan pemerintah Turki. Pada awal krisis Suriah dimulai, pemerintah Turki dengan "senang hati" menerima para pengungsi dari negara jirannya itu. Akan tetapi sekarang kehadiran para pengungsi itu menjadi masalah besar bagi Ankara yang terpaksa meminta bantuan masyarakat internasional.

Menurut koran Melliyet, politik Turki untuk Suriah ditebus sangat mahal oleh Ankara dan secara perlahan akan berubah menjadi tragedi. Di saat pemerintah Turki memfokuskan pada krisis Suriah, sektor ekonomi Ankara menghadapi kesulitan yang sangat besar dan wilayah perbatasan dekat Suriah adalah yang paling menderita akibat kebijakan tersebut.

Kerugian ekonomi yang diderita Turki bukan temporal, karena Turki selain mengekspor produknya ke Suriah, melainkan juga menggunakan negara tetangganya itu untuk mengekspor produk ke 11 negara . Akan tetapi setelah jalur perbatasan Suriah ditutup, kontainer-kontainer dari Turki harus menempuh perjalanan jauh yang juga berdampak pada kenaikan biaya pengiriman. Sebelum krisis, per bulannya 9.000 truk kontainer Turki masuk ke Suriah, akan tetapi proses itu sekarang nyaris terhenti.

Read 2054 times