Bagian kelima "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini masih mengungkapkan komentar beberapa peziarah ketika mengikuti Pawai Arbain. Mereka menceritakan apa yang mereka rasakan dan menggambarkan perjalanan spiritual menuju Karbala.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari 21 negara dunia termasuk Turki, Amerika, Afrika Selatan, Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Argentina, Pakistan, Australia, Lebanon dan negara-negara lainnya:
Peziarah dari Turki: "Jika kita melihat di berbagai belahan dunia, maka ada bermacam-macam pertemuan di seluruh dunia. Oang-orang datang bersama dan mereka mungkin juga berkumpul untuk tujuan bersama."
Peziarah dari Turki: "Ketika Musim Haji, di mana 3-4 juta jemaah haji dari berbagai negara pergi untuk menunaikan ibadah ini, mereka menghadapi persoalan air, makanan, tempat istirahat dan lain sebagainya, dan pengelola tidak mampu untuk mengatur jemaah. Ini adalah berkah dari Imam Husein as dan sebuah mukjizat bahwa sekitar 20 juta orang pada hari ini datang ke Karbala, di mana semua kebutuhan mereka dari makanan dan keperluan lainnya tersedia, dan tak seorang pun terganggu. Mereka berjalan kaki menelusuri jalan ini dengan penuh cinta hingga sampai tujuan."
Peziarah dari Argentina: "Kami membandingkan semua kemurahan hati dan kebebasan dari keterikatan dunia serta beramal di jalan para peziarah Imam Hussein as —yang terlihat pada pawai ini— dengan cinta berlebihan terhadap materi dan dunia yang ada di Barat. Semua ini menciptakan banyak keraguan bagi saya dan memunculkan banyak hal dan pertanyaan bagi saya, namun juga menumbuhkan cinta yang lebih pada diri saya sebagai seorang pecinta Ahlul Bait as (Syiah)."
Peziarah dari Turki: "Perbedaan pertama dan terbesar Pawai Arbain dengan pawai dan pertemuan lainnya adalah pada jumlah dan besarnya. Pawai dan pertemuan manusia terbesar adalah Pawai Arbain di Karbala."
Peziarah dari Afrika Selatan: "Saya memahami bahwa di jalan ini, semua orang adalah sama, tidak ada yang kaya dan yang miskin. Tidak ada (sebutan orang) Iran, Irak atau Afrika Selatan. Semua yang di sini sedang menempuh jarak ini untuk sampai kepada Imam Husein as.
Peziarah dari Amerika: "Kedamaian dan ketenteraman, lingkungan yang memberikan ketenangan, di mana semua orang disatukan hanya untuk cinta.