Bagian keenam "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini mengungkapkan komentar beberapa peziarah ketika mengikuti Pawai Arbain dan juga komentar para petugas medis dari Pakistan dan Iran dan petugas keamanan dari Irak.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Berikut di antara komentar para peziarah dari 21 negara dunia termasuk Inggris, Pakistan, India, Argentina, Republik Islam Iran, Turki, Amerika, Afrika Selatan, Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Australia, Lebanon dan negara-negara lainnya dan juga petugas medis dari Iran dan Pakistan:
Peziarah dari Inggris: "Pawai Arbain kian hari samkin besar dan lebih baik. Mereka yang berpartisipasi dalam pawai ini juga sekaligus berusaha untuk menjadi tuan rumah bagi peziarah lainya. Meski demikian, semua berjalan dengan baik."
Peziarah dari Argentina: "Kami mendapat taufik sehingga kami bisa menawarkan dan menyajikan teh kepada para peziarah dan memiliki pengalaman melayani para peziarah Imam Husein as. Kebetulan di samping tenda ini, sejumlah orang sedang memanggang roti dan melayani para peziarah dengan cinta, perhatian, pengorbanan dan tanggung jawab penuh."
Petugas medis dari Pakistan: "Ini adalah kamp medis dari MTV, dan kamp ini didirikan di waktu Arbain. Kami menyediakan fasilitas perawatan untuk para peziarah. Di sini para dokter pria, dan di sana para dokter wanita. Kami memiliki obat-obatan."
Peziarah dari India: "Ada orang-orang yang memberikan pelayanan dengan memijit kaki Anda. Mereka melakukan ini atas dasar memberikan pelayanan tanpa henti kepada Imam Husein as. Menurut saya, ini adalah rasa Islam yang sebenarnya dan ikhlas, di mana masyarakat harus tahu."
Petugas dan pelayan peziarah dari Irak: "Tugas kami sangat besar dan berat. Meskipun ramai, namun kami berusaha untuk memberikan kenyamanan, dan memudahkan para peziarah untuk datang dan pergi."
Petugas medis dari Iran: "Kami terdiri dari dua tim: tim medis perempuan dan laki-laki. Mereka terdiri dari 20 dokter, 20 perawat dan 20 penyelamat serta 20 orang petugas pembantu, di mana semuanya ada 80 personel dan petugas medis."
Petugas dan pelayan peziarah dari Irak: "Kami di sini di pangkalan bantuan dan datang ke sini untuk melayani para peziarah. Kami memberikan bantuan darurat dan pertolongan, memadamkan kebakaran, dan operasi pertolongan serta menjinakkan bom."
Peziarah dari Lebanon: "Jika yang Anda maksud pelayan itu adalah penduduk Irak, mereka telah memberikan pelayanan yang sangat banyak. Mereka melayani Imam Husein as dan para peziarahnya. Kemurahan hati mereka yang sangat banyak tidak bisa digambarkan dan jelaskan."