Wawancara: Arbain, Napak Tilas Cinta Ahlul Bait !

Rate this item
(0 votes)
Wawancara: Arbain, Napak Tilas Cinta Ahlul Bait !

Setiap tahun, jutaan orang yang datang dari berbagai penjuru dunia berjalan kaki dari Najaf menuju Karbala. Peristiwa besar ini menarik banyak orang untuk mengikutinya, termasuk dari Indonesia.

Dede Kaswar yang datang dari Bandung menceritakan pengalamannya mengikuti acara jalan kaki Arbain.

Sutradara film dokumenter pendek yang meraih penghargaan pada festival internasional Arbain ke-5 in menuturkan pengalamannya kepada wartawan parstoday.

Menurutnya, kecintaan kepada Ahlul Bait Rasulullah Saw, kecintaan kepada Imam Husein yang menggerakkan orang-orang berjalan kaki puluhan kilometer.

"Di pikiran saya, di ujung jalan ini ada makam Imam Husein, salah satu Ahlul bait Nabi. Ini yang membuat saya bisa terus berjalan puluhan kilometer menuju Karbala," ujar penulis muda ini.

 

Dede Kaswar tiba di Karbala
Menjawab pertanyaan mengenai kesan apa yang ditangkap ketika membuat video pawai Arbain ini, Dede Kaswar menjelaskan, "Saya melihat wajah orang-orang yang penuh kecintaan dan perhatian kepada Ahlul Bait Nabi. Mereka berdatangan ke Karbala,".

"Bahkan ada yang berjala kaki ratusan kilometer beberapa hari sebelum hari Arbain. Ada yang datang dari Bashrah berjalan kaki. Selain dari Irak, saya juga juga melihat peziarah dari Lebanon, India. Saya lihat wajah mereka dipersatukan oleh sebuah kesamaan. Wajah kerinduan terhadap Imam Husein," tegasnya.

Ada orang yang menyeret tas puluhan kilo sambil mendorong kursi roda. Ada ibu-ibu yang memanggul barang di atas kepalanya sambil membawa bendera. Ada anak kecil membawa bendera. Ada yang pincang kakinya, sambil diperban, tapi terus berjalan menuju Karbala. Semua karena kerinduan kepada Imam Husein.

Saya tidak melihat ada mau berjalan kaki puluhan kilometer secara sukarela seperti yang saya saksikan di Karbala dalam pawai Arbain ini. Massal. Menurut saya momentum ajaib.Penghargaan terhadap perjuangan Imam Husein.

 


Selengkapnya simak wawancara berikut ini:

Apa yang mendorong Anda mengikuti pawai Arbain jauh-jauh datang dari Indonesia ke Karbala ?

Sejak sekolah SMA di Bandung saya sudah mengikuti acara Asyura yang menjelaskan tentang perjuangan Imam Husein. Setelah itu, saya tahu ada informasi mengenai perjalanan napak tilas mengenang perjuangan Imam Husein di Karbala. Itu yang membuat saya mengikuti acara pawai Arbain ini.

Bagaimana perasaan Anda ?

Saya bersuka cita bisa menziarahi makam-makam suci. Perjalanan dimulai dari Iran dengan menziarahi makam Imam Ridha di Mashhad, kemudian makam Imam Ali di Najaf dan Imam Husein di Karbala, serta makam lainnya.

Sebelumnya, saya hanya menyebut nama-nama suci ini dalam ziarah, tapi akhirnya bisa mendatangi langsung makam-makam suci ini.

Apa yang mendorng banyak orang dari berbagai penjuru dunia mengikuti pawai Arbain datang Karbala ?

Kecintaan kepada Ahlul Bait Rasulullah Saw, kecintaan kepada Imam Husein.

Di pikiran saya, di ujung jalan ini ada makam Imam Husein, salah satu Ahlul bait Nabi. Ini yang membuat saya bisa terus berjalan puluhan kilometer menuju Karbala.

Apa yang menarik ada temukan dari pawai Arbain ini ?

Saya merasakan keramahan orang-orang Irak yang melayani para tamu. Mereka memberikan makanan, minuman dan penginapan gratis dengan sukarela.

Bagaimana bisa terjadi demikian. Mungkin dalam pandangan dunia materialisme, terutama Barat sulit memahaminya ?

Mungkin yang ada di mindset orang-orang Irak ini, "tamu-tamu Imam Husein adalah tamu-tamu mereka juga". Jadi mereka merasa mengemban kewajiban untuk menjamu para pejalan kaki Arbain Imam Husein.

Saya pernah mendengar dari salah seorang ulama Irak yang menyatakan bahwa salah satu bentuk rasa syukur mereka kepada Allah swt dan rasa terima kasih karena berada di sekitar daerah Najaf dan Karbala dengan menjamu para peziarah yang datang.

Mereka menganggap dirinya sebagai tetangga Imam Ali dan Imam Husein. Oleh karena itu, tamu Imam Ali dan Imam Husein juga harus dijamu !

 


Mengenai video yang Anda buat, apa yang ditampilkan dalam tayangan ini ?

Saya melihat wajah orang-orang yang penuh kecintaan dan perhatian kepada Ahlul Bait Nabi. Mereka berdatangan ke Karbala. Bahkan ada yang berjala kaki ratusan kilometer beberapa hari sebelum hari Arbain. Ada yang datang dari Bashrah berjalan kaki.

Selain dari Irak, saya juga juga melihat peziarah dari Lebanon, India. Saya lihat wajah mereka dipersatukan oleh sebuah kesamaan. Wajah kerinduan terhadap Imam Husein.

Ada orang yang menyeret tas puluhan kilometer sambil mendorong kursi roda. Ada ibu-ibu yang memanggul barang di atas kepalanya sambil membawa bendera. Ada anak kecil membawa bendera. Ada yang pincang kakinya, sambil diperban, tapi terus berjalan menuju Karbala. Semua karena kerinduan kepada Imam Husein.

Saya tidak melihat ada mau berjalan kaki puluhan kilometer secara sukarela seperti yang saya saksikan di Karbala dalam pawai Arbain ini. Massal. Menurut saya momentum ajaib.Penghargaan terhadap perjuangan Imam Husein. Tapi banyak yang tidak tahu, termasuk di Indonesia karena sebagian besar televisi nasional dan internasional tidak memberitakannya.

 


 

Mengapa media maintream internasional tidak memberitakannya ?

Saya juga heran. Inikan rekor dunia sekitar 17 juta orang berkumpul, tapi tidak diliput media mainstream. Saya piker ada konspirasi internasional yang berupaya menutupi ada apa dan siapa Husein ini. Sejarahnya seperti apa. Kepada ada belasan juta orang datang ke Karbala. Mereka berbondong-bondong berjalan kaki tanpa dikoordinir, tanpa dikomersilkan. Itu pasti bakal membuat seluruh dunia penasaran kalua masalah ini diangkat di media mainstream internasional. Jadi ada kepentingan politik di balik itu tyang menajdikan mereka tidak meliput peristiwa ini.

Saya pikir Imam Husein ini bisa jadi simbol perlawanan terhadap penguasa yang zalim.

Berkaitan dengan pawai Arbain ini, apa yang ingin Anda sampaikan kepada para pendengar dan pembaca Parstoday ?

Saya sangat berharap agar Arbaeen Walk atau pawai jalan kaki Arbain ini diliput secara internasional lebih khusus agar masyarakat dunia tahu tentang siapa itu Imam Husein dan peristiwa yang terjadi di Karbala, sehingga jutaan umat Islam dan juga sebagian non-Muslim bersedia datang ke sana untuk mengenang kembali tragedi Karbala.

Semoga tidak hanya pengikut Ahlul Bait saja yang tahu tentang peristiwa duka ini, tapi juga seluruh Umat Islam, bahkan non-muslim mengenai mengenai masalah ini.

Terima kasih atas wawancaranya yang menarik.

Read 953 times