Bagian ke-13 "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini, menceritakan pengalaman para peziarah Arbain dari Afrika, Amerika, Turki dan Australia.
Peringatan Arbain di Karbala setiap tahunnya diikuti oleh jutaan peziarah dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama peziarah dari negara-negara Muslim.
Setelah para peziarah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as.
Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai oleh pasukan Yazid di Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.
Tanggal 20 Safar yang tahun ini bertepatan dengan tanggal 19 Oktober 2019 adalah hari Arbain.
Menurut data resmi Irak, sekitar 14 juta peziarah Arbain berjalan kaki dari Najaf ke Karbala pada tahun lalu.
Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini. Mereka juga memberikan pelayanan kesehatan secara gratis dan pelayanan-pelayanan lainnya.
Berikut adalah komentar peziarah Arbain dari Afrika, Amerika, Turki dan Australia:
Peziarah dari Afrika: "Ini persis apa yang terjadi pada hari kiamat kelak. Bahwa kita sedang bergerak ke sebuah tempat, di mana ini akan terjadi di hari kiamat. Bahwa kita sedang bergerak ke sebuah tempat, di mana amal perbuatan kita menunggu kita. Saya merasa bahwa semua orang di sini dengan ransel mereka sedang bergerak ke arah Imam Husein as."
Peziarah dari Amerika: "Momen ketika saya berjalan sendirian, saya berpikir tentang Imam Mahdi as. Pengalaman ini adalah persiapan saya untuk Imam Mahdi as. Pawai Arbain ini menciptakan semacam ketahanan spiritual dan fisik. Semua ke arah Imam saya. Suatu hari, Insya Allah saya bisa bertemu dengannya."
Peziarah dari Turki: "Setiap kali saya sendirian, saya berpikir bahwa seandainya saya memiliki 10 nyawa, maka saya akan mengorbankan 10 nyawaku itu di jalan Imam Husein as. Sebab, saya sangat mencintai jalan ini."
Peziarah dari Australia: "Saya hanya berpikir bahwa betapa Imam Husein as dan Ahlul Bait as menghadapi kesulitan selama peristiwa Asyura dan tragedi yang mereka alami. Saya sangat berdoa, perasaan yang sangat sedih."
Peziarah dari Turki: "Jika Tuhan memberikan taufik kepada saya, dan selama saya masih bernyawa, saya akan terus mengikuti perjalanan cinta Arbain ini. Jika Allah Swt memberikan taufik dan Imam Husein as mengundang, saya akan datang setiap tahun.