Saudara Seiman
1. Imam Shadiq as berkata, "Ahli iman itu bersaudara dan anak-anak dari seorang ayah dan ibu. Bila seseorang dari mereka terluka, maka yang lainnya tidak bisa tidur."[1]
2. Imam Shadiq as berkata, "Seorang mukmin adalah saudara mukmin lainnya, mata dan pembimbingnya. Ia tidak mengkhianati saudaranya, tidak menzalimi, tidak menipu dan tidak berjanji kepadanya lalu tidak ditepati."[2]
3. Imam Baqir as berkata, "Seorang mukmin saudara kandung mukmin yang lain. Karena Allah Swt menciptakan orang-orang mukmin dari tanah surga dan angin surga menghembus dari badan mereka. Itulah mengapa mereka adalah saudara kandung."[3]
4. Imam Baqir as berkata, "Kalian tidak bersaudara karena urusan ini (agama), tapi kalian telah saling mengenal dikarenakan agama ini."[4]
5. Imam Shadiq as berkata kepada para sahabatnya, "Jadilah saudara yang baik, saling mencintai karena Allah, saling berhubungan dan mengasihi."[5]
Sumber: Vajeh-haye Akhlak az Ushul Kafi, Ibrahim Pishvai Malayeri, 1380 Hs, cet 6, Qom, Entesharat Daftar Tablighat-e Eslami.