Anak yang kehilangan ayah dan ibu dalam agama disebut yatim. Namun dari sisi lain harus diketahui bahwa tidak hanya anak yang kehilangan ayah disebut yatim, tapi setiap anak, dengan alasan apapun bila kehilangan kasih sayang ayah dan ibu, atau tidak dapa

Rate this item
(0 votes)

Orang Mukmin dan Cobaan

 

Sejumlah sahabat Imam Husein as bertanya kepada beliau tentang falsafah bencana, cobaan dan masalah yang menimpa pengikut Ahlul Bait.

 

Imam Husein as menjawab:

 

"Demi Allah! Bencana, kemiskinan, kefakiran dan pembunuhan dengan cepat menimpa para pecinta kami seperti larinya kuda di tempat perlombaan, atau pergerakan cepat banjir ke dataran rendah." (Mustadrak al-Wasail, jilid 2, hal 431)

 

Salah satu falsafah penting adanya cobaan, bencana dan masalah yang menimpa manusia adalah ujian bagi manusia demi meraih keikhlasan, mensucikan niat yang tidak benar dan motivasi yang tidak ilahi. Secara umum, bencana dan masalah yang menimpa manusia itu pada dasarnya merupakan anugerah Allah Swt kepada para hamba-Nya. Sikap manusia menanggung bencana itu menunjukkan cinta dan keimanan mereka kepada Allah.

 

Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa manusia yang dekat kepada Allah adalah orang-orang yang lebih banyak mendapat cobaan dan bencana. Sementara bagi sebagian orang yang memiliki kapasitas kurang dari mereka, maka cobaan dan bencana menjadi perusak keimanan mereka. Cobaan itu dapat mengeluarkan mereka dari jalan kebenaran. Mereka ini adalah orang-orang yang motivasi keberagamaan mereka lebih kepada dunia dan bersifat materi.

 

Sementara orang-orang yang beriman mendapatkan keimanannya lewat pengetahuan dan pengenalan yang benar. Bukan saja keimanan mereka tidak goyah dengan datangnya cobaan dan bencana, tapi juga menjadi sarana untuk membersihkan ruh dan jiwa mereka sekaligus mensucikan amalnya. Karena menurut mereka, cobaan itu sendiri merupakan anugerah ilahi.

 

Dalam banyak hadis disebutkan bahwa cobaan dan bencana yang seperti ini pada intinya untuk mengangkat derajat manusia di sisi Allah dan tingkat bencana itu sendiri menimpa seseorang akan sesuai dengan kekuatan atau kelemahan imannya.

 

Sumber: Pandha-ye Emam Hossein.

Read 2449 times