Imam Shadiq as berkata:
"Sesungguhnya Allah melarang seseorang untuk mencari-cari tahu tentang rumah tetangganya. Bila seseorang mencari-cari rahasia saudara muslimnya atau yang lainnya, maka ia akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam bersama orang-orang munafik. Mereka adalah orang-orang yang mencari-cari keburukan orang lain. Mereka tidak akan mati sampai Allah mempermalukannya, kecuali bila mereka bertaubat.” (Seiri Dar Resale-ye Huquq-e Ayatollah Yatsrebi, jilid 3, hal 89)
Mengintip Rumah Tetangga
Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa yang mengintip rumah tetangganya dan dia melihat aurat seorang lelaki atau rambut seorang perempuan, maka layak bagi Allah untuk memasukkannya ke dalam neraka bersama orang-orang munafik. Yaitu mereka yang di dunia senantiasa mencari-cari aurat (aib)nya orang lain dan mereka tidak akan keluar dari dunia sampai Allah mempermalukannya dan auratnya akan ditampakkan di hadapan orang lain di akhirat.” (Tarjumeh Iqabul A’mal Shaduq, hal 468)
Mengambil Pekarangan Tetangga
Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa yang mengambil sejengkal dari pekarangan tetangganya, maka pada Hari Kiamat Allah akan mengikat lehernya dengan ikatan dari api sampai pada kedalaman bumi tingkat ketujuh untuk memasukkannya ke dalam neraka Jahannam.” (Tarjumeh Iqabul A’mal Shaduq, hal 645)
Akibat Melanggar Hak Tetangga
Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa yang membangun sebuah bangunan karena riya, maka pada Hari Kiamat, Allah akan membebankan bangunan tersebut padanya sampai pada kedalaman bumi tingkat ketujuh dan api berkobar darinya kemudian lehernya diikat dengan ikatan dari api dan pada akhirnya ia dilemparkan ke dalam neraka Jahannam. Hanya dasar neraka yang akan meliputinya atau dia harus bertaubat.
Dikatakan kepada Rasulullah Saw, Wahai Rasulullah! Bagaimana orang seperti ini membangun sebuah bangunan karena riya?
Rasulullah Saw bersabda, “Dia membangun sebuah bangungan lebih besar dari kebutuhannya karena melanggar hak tetangganya dan untuk pamer di hadapan saudara-saudaranya yang seiman.” (Wasail as-Syiah, jilid 3. Hal 588)
Kisah-Kisah Penuh Pelajaran Tentang Tetangga Pengganggu
Kematian Tetangga Pengganggu
Seorang lelaki datang menemui Rasulullah Saw, “Si fulan adalah tetangga saya dan dia mengganggu saya.”
Rasulullah Saw bersabda, “Bersabarlah atas gangguannya dan engkau jangan mengganggunya.”
Tidak lama orang lelaki ini datang lagi menemui Rasulullah Saw dan berkata, “Wahai Rasulullah! Tetangga pengganggu itu mati.”
Rasulullah Saw bersabda, “Cukup kehidupan sehari-hari sebagai nasihat dan kematian sebagai pemisah.” (Biharul Anwar, jilid 74, hal 153)
Engkau Kenyang, Tetanggamu Lapar
Salah seorang murid Syeikh Rajab Khayyat mengatakan, “Saya mendengar dari beliau berkata:
“Suatu malam saya bermimpi sebagai orang yang tertuduh sebagai pelaku kejahatan dan datanglah polisi untuk membawa saya ke penjara. Paginya saya sedih memikirkan apa sebabnya mimpi saya ini. Dengan pertolongan Allah saya memahami mimpi saya ada kaitannya dengan tetangga. Saya meminta keluarga saya untuk melakukan penelitian dan mengabarkan kepada saya.
Tetangga saya yang pekerjaannya adalah sebagai tukang bangunan, ternyata dalam beberapa hari ini tidak mendapatkan kerjaan dan kemarin malam dia dan istrinya tidur dalam keadaan lapar. Disampaikan kepada saya, “Mengapa engkau di malam hari kenyang sementara tetanggamu dalam keadaan lapar. Pada saat itu juga saya punya simpanan tiga Abbasi (mata uang) dan saya meminjam satu Abbasi ke pemilik toko peracangan di daerah tempat tinggal saya dan saya berikan kepada tetangga saya sambil meminta maaf dan saya meminta kepadanya untuk mengabari saya bila tidak ada kerjaan dan tidak punya uang.” (Kisah-Kisah Menarik, hal 256) (Mahajjatul Baidha, jilid 3, hal 427) (Emi Nur Hayati)