Relasi Antara Akal, Rasa Malu, Dan Agama

Rate this item
(0 votes)
Relasi Antara Akal, Rasa Malu, Dan Agama

 

Allah swt memerintah Malaikat Jibril as untuk menghampiri Nabi Adam as.

“Wahai Adam! Allah mengutusku kepadamu untuk menawarkan tiga hal yang mana kamu hanya bisa memilih satu.” Kata Jibril.

“Apa tiga hal itu?” Tanya Adam.

Jibril berkata, “Akal, rasa malu, dan agama.”

“Dari tiga hal yang engkau tawarkan padaku, aku pilih akal.” Pinta Adam.

Setelah itu Jibril as berkata pada rasa malu dan agama, “Kamu berdua pergi dari sini karena Adam tidak memilihmu.”

Namun rasa malu dan agama berkata pada Jibril, “Wahai Jibril! Kami telah diutus untuk selalu bersama akal dan tidak memisahkan diri dengan akal.”

Jibril berkata, “Kalian lebih mengetahui.” Lalu Jibril pun pergi dari sisi Nabi Adam as.

 Dari riwayat di atas, kita akan mengetahui bahwasanya terdapat hubungan erat antara akal, rasa malu, dan agama. Ketika seseorang mempunyai akal dan ia menjelma dalam dirinya dan kesehariannya maka rasa malu dan agama pun akan selalu bersama dirinya. Dalam kata lain, rasa malu dan agama akan tumbuh dalam kepribadiannya.

Read 1150 times