Cerpen Hikmah; Jangan Pelit

Rate this item
(0 votes)
Cerpen Hikmah; Jangan Pelit

 

Cerpen; Hari itu adalah hari minggu.  Langit biru, angin sepoi-sepoi, dan cuaca begitu cerah seperti hari-hari di desa Mekar Manik Bandung biasanya. Anak-anak Arcamanik pun, laki-laki dan perempuan, pergi ke lapangan Sekolah Dasar Arcamanik II. Mereka berkumpul ada yang dari Pangeteran, Pamoyanan, Cilaja, namun kebanyakannya anak-anak dari Arcamanik rt04. Hari itu  Asep dan Udin pun pergi ke sana untuk bermain bola dengan teman-temannya.

“Din oper kesini bolanya!” pinta Asep. Namun sayangnya ketika Udin mengoper bola, tim lawan menahan dengan kaki kirinya dan mengopernya ke si Oceng, anak dari Pamoyanan yang lincah ketika mengiring bola, sekilas mirip Messi sehingga ia menerobos masuk dalam barisan tim Arcamanik dan akhirnya..

“Gol….” Sorak sorai tim Pamoyanan.

Permainan pun selesai dan akhirnya tim Pamoyanan memenangkan permainan hari ini dengan skor 4-3 untuk Pamoyanan vs Arcamanik rt04.

“Uang saya kemana?” kata Asep sambil meraba-raba saku celananya.

“Lupa kali, tadi uangnya kamu simpan di kamar.” Udin menenangkan.

“Iya kali..”

“terus kumaha, saya haus ini. Ingin beli es cingcau nya ke warung Bi Edoh” Asep merengek.

“Harap tenang dan jangan khawatir, kan ada Si Udin” kata Udin sambil menepuk dada.

“Emang punya duit, Din? biasana mah kan kantong kamu kering” tanya Asep.

“Iyalah. Tadi malam Babeh baru pulang terus karena ulangan matematika saya bagus, dikasih uang jajan hari minggunya jadi lebih” kata Udin cengengesan.

Akhirnya mereka pun pergi ke warung Bi Edoh di belakang lapangan sekolah sekitar 200 meter dekat pohon beringin.

“Anak-anak jangan lupa surah Al-Kautsarnya dihafalkan ya. Besok ditalar kedepan saurang-saurang” kata Pak Ustadz Ujang menutup pengajian.

Ketika yang lain sudah pulang. Asep dan Udin menghampiri Pak Ustad Ujang.

“Pak ustadz, hari ini Udin beliin Asep es cingcau di warung Bi Edoh” kata Asep.

“Masa ? betul Din, kamu beliin Asep es cingcau?” tanya Ustadz Ujang.

“Iya dong Pak. Kan Udin mah gak pelit” sekali lagi Udin menepuk-nepuk dadanya.

“Alhamdulillah. InshaAllah engke kamu teh bakal menjadi orang yang mulia” kata Ustadz.

“ko bisa Ustadz?” tanya Asep

“Karena ada seorang Wali Allah berkata bahwasanya Siapasaja yang tidak pelit maka ia akan menjadi mulia. Ketika kita menjauhi sifat pelit dengan berbagi semampunya kepada keluarga, tetangga, teman, dan sahabat maka mereka akan menjadi orang mulia dan mereka akan mencintai kita. Maka dari itu jangan pelit ya!” Jelas Pak Ujang.

“Oh kalau begitu, besok-besok Asep kalau punya rezeki lebih, InshaAllah akan berbagi dengan yang lain.” kata Asep sembari mencium tangan Pak Ujang lalu meminta izin untuk pulang.

“Siapasaja yang tidak pelit maka ia akan menjadi mulia”

Read 1087 times