Jiwa permusuhan bertolak belakang dengan cinta. Permusuhan berbahaya bagi masyarakat, dan tidak bisa ditandingi oleh bahaya yang lain.
Permusuhan adalah unsur paling pahit dalam kehidupan ini, dan pahitnya permusuhan mampu menjadikan pahit semua hal yang nikmat. Permusuhan bisa menggantikan nikmat Tuhan menjadi bencana, dan mengubabah sebuah kemenangan menjadi kekalahan.
Akibat permusuhan itu bukan hanya menjadi penghalang tercapainya kemajuan-kemajuan masyarakat dalam kehidupan, namun bisa menjadi sebab berhentinya pengembangan segala potensi yang ada. Oleh karena itu, masyarakat yang ditimpa bencana permusuhan ini pasti akan mengalami kemunduran dan kejatuhan.
Oleh dasar itu, agama yang dibangun atas dasar cinta memandang jiwa permusuhan sebagai pembinasaan dan virus terhadap agama. Rasulullah Saw bersabda; “Sesungguhnya sejelek-jeleknya manusia itu adalah yang membenci banyak orang dan orang banyak pun benci padanya.”