Kehidupan modern yang tak lepas dari beragam bentuk tekanan mental, stres, depresi, dan kejenuhan telah membawa dampak-dampak negatif terhadap manusia. Salah satu cara untuk mengatasi gangguan itu adalah memiliki program untuk memanfaatkan waktu luang dengan sebaik mungkin.
Di masa lalu karena kesederhaan masyarakat dan pekerjaan, perencanaan untuk mengisi waktu luang sangat mudah dilakukan. Namun di era modern, kompleksitas kehidupan dan kemajuan cepat teknologi serta kehadiran sarana hubungan sosial dan media seperti, televisi, parabola, dan internet, menuntut sebuah terobosan untuk merancang program-program baru untuk mengisi waktu luang. Perencanaan di masa sekarang tentu lebih rumit dan sulit.
Oleh karena itu, para penyusun program sosial, guru, dan keluarga memikul tanggung jawab yang berat. Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam menyusun program untuk waktu luang seperti, masalah ketenangan, kebutuhan untuk memperbaiki semangat, ketersediaan sarana olahraga dan hiburan di samping masalah perkembangan karakter, peningkatan wawasan, dan pengembangan potensi dan kreativitas.
Media merupakan sebuah sarana efektif untuk mengisi waktu luang. Tentu saja, media massa memiliki peran yang lebih besar dari sekedar sebuah sarana hiburan dan menjadi instrumen untuk membentuk budaya. Di era modern, pemanfaatan sarana komunikasi seperti, radio, televisi, internet, dan telepon genggam sudah menjadi sebuah urgensitas, di mana memiliki dampak-dampak positif dan negatif. Sarana tersebut dari satu sisi mendorong kemudahan komunikasi dan mempercepat manusia dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Akan tetapi dari sisi lain, aspek moral dan mental individu berada dalam bahaya.
Media telah merampas kesempatan interaksi keluarga dengan para anggotanya dan menghempas aroma kekeluargaan ke arah individualisme. Bahaya kecanduan terhadap sarana komunikasi massal mulai dari televisi sampai telepon genggam dan internet, merupakan tantangan yang dihadapi manusia modern. Sekarang, jumlah individu yang kecanduan film, internet, dan game komputer terus meningkat tajam dan mereka menghabiskan banyak waktu untuk menikmati hiburan tersebut.
Televisi kini tampil sebagai sarana hiburan utama di tengah masyarakat dan menjadi salah satu kebutuhan primer bagi kebanyakan keluarga, di mana sangat jarang ditemukan rumah yang tidak memiliki pesawat televisi. Anak-anak dan remaja menghabiskan sebagian besar waktu luang mereka untuk menikmati program-program televisi. Meski sarana hiburan ini memiliki banyak manfaat, namun kita juga tidak boleh mengabaikan dampak-dampak negatifnya.
Menghabiskan terlalu banyak waktu di depan televisi akan menghalangi seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti, menjalin interaksi dan bercengkrama dengan keluarga dan teman. Menonton acara televisi hingga larut malam membahayakan kesehatan fisik dan mental manusia. Anak-anak menghadapi resiko yang lebih besar. Mereka karena menonton acara televisi hingga larut malam, tidak memiliki waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Di pagi hari, mereka berangkat ke sekolah dengan menyimpan rasa kantuk dan tidak bersemangat. Fenomena ini terlihat lebih mencolok di tengah keluarga yang kurang mengawasi anak-anak mereka.
Terlalu sering menikmati acara-acara televisi membuat kita tidak memiliki banyak kesempatan untuk melakukan aktivitas-aktivitas positif seperti, belajar, terlibat dalam turnamen olahraga, dan mencicipi hiburan sehat khususnya bagi anak-anak. Televisi terkadang juga menyajikan film-film yang mempertontonkan kekerasan dan kelakuan buruk. Acara-acara seperti ini selain tidak menghibur dan bersifat destruktif, tapi juga secara tidak disadari para penonton akan mengadopsi perilaku-perilaku negatif tersebut.
Meskipun potensi gangguan mental pada orang dewasa tidak terlalu besar, namun anak-anak termasuk golongan yang sangat rentan, karena mereka belum memiliki kemampuan yang cukup untuk membedakan antara fantasi dan realita. Mereka akan meniru adegan-adegan kekerasan yang ditonton di televisi. Para orang tua perlu memperhatikan bahwa anak-anak meniru semua perilaku sejak usia dini dan bahkan sejak usia dua tahun.
Penggunaan media yang tak terkontrol di tengah keluarga mengurangi interaksi antar individu dan pertemuan face to face anggota keluarga. Kondisi ini akan menciptakan iklim individualisme dan kekakuan menggantikan lingkungan yang penuh kekeluargaan dan keakraban. Para anggota keluarga secara perlahan lebih memilih menyendiri dan ingin memiliki pesawat televisi terpisah di kamar masing-masing.
Penggunaan internet juga menjadi alternatif lain untuk mengisi waktu luang. Internet tentu saja memiliki banyak fungsi mulai dari untuk keperluan dunia pendidikan sampai bisnis online dan periklanan. Dunia maya telah mempermudah dan mempercepat aktivitas manusia. Akan tetapi, pemanfaatan internet juga memerlukan perencanaan dan aturan. Kita tidak bisa memungkiri bahwa internet adalah samudera informasi dan sarana untuk pengembangan ilmiah serta alat multifungsi bagi negara-negara dunia. Namun, di dunia tanpa batas ini terdapat sejumlah konten pornografi yang bisa merusak moral.
Teknologi internet dirancang untuk menuju kecepatan maksimal dan kontrol minimal. Oleh sebab itu, sangat sulit untuk menerapkan standar-standar moral di sana. Jumlah bombastis situs-situs porno di internet menjadi salah satu tantangan moral dan beban keluarga dan memberikan banyak dampak negatif terhadap pondasi keluarga. Di sini, anak-anak dan remaja kembali menjadi korban pertama sisi gelap dunia maya.
Salah satu dimensi negatif internet adalah menciptakan ketergantungan. Kecanduan internet ialah menjelajahi dunia maya secara tak terkendali dan mulai merasa ada yang kurang jika tidak menggunakan internet dan hubungannya dengan lingkungan sekitar sudah keluar dari kondisi biasa. Dampak lain kecanduan internet bagi individu dan keluarga adalah menciptakan berbagai masalah yang mempengaruhi hubungan suami-istri, orang tua, dan anak-anak. Statistik menunjukkan bahwa kecanduan internet akan berujung pada runtuhnya pilar-pilar keluarga dan perceraian.
Para pecandu internet rata-rata menghabiskan antara 40-80 persen waktu mereka untuk berselancar di dunia maya. Kebiasaan ini membawa banyak dampak negatif dan menurunkan kualitas tidur. Gangguan ini membuat badan kelelahan dan pada akhirnya berpengaruh terhadap kegiatan belajar dan bekerja. Para pemuda menghadapi risiko yang lebih besar di dunia maya, terutama ketika jati diri mereka baru terbentuk. Beragam jenis media akan memperkenalkan teladan perilaku dan pola berpikir yang berbeda-beda kepada generasi muda, di mana mungkin saja tidak tepat.
Kondisi ini membuat pemuda kebingungan dalam menemukan jati diri yang sesuai dengan budaya, adat istiadat, dan agama mereka. Mereka menghabiskan masa puber dan proses penemuan jati diri dengan menghadapi sebuah ancaman serius. Game komputer juga punya saham besar dalam mengisi waktu luang manusia dan membantu meningkatkan beberapa keahlian individu. Akan tetapi, kecanduan game akan membawa berbagai dampak berbahaya bagi pecandu, khususnya anak-anak dan remaja.
Di kebanyakan game komputer, kekerasan disajikan secara vulgar dan seseorang akan melakukan berbagai aksi kriminal demi mendapat poin. Perilaku buruk itu secara perlahan tertanam dalam pikiran manusia, khususnya anak-anak. Dampak lain kecanduan game komputer adalah munculnya keinginan untuk menyendiri, memiliki gerak yang sangat terbatas, dan melemahnya interaksi sosial. Oleh karena itu, para orang tua perlu sedikit mengenal jenis-jenis permainan komputer dan mengetahui batasan-batasan usia untuk sebuah game. Mereka juga bisa melakukan konsultasi dengan para pakar demi keselamatan putra-putri mereka.