Karavan Asyura: Bagaimana Ibnu Ziyad Provokasi Umar bin Saad Perangi Imam Husein as?

Rate this item
(0 votes)
Karavan Asyura: Bagaimana Ibnu Ziyad Provokasi Umar bin Saad Perangi Imam Husein as?

Bulan Muharam Tiba dan umat Islam semakin antusias memeringati hari-hari berkabung untuk Imam Husein as dan sahabatnya. Di hari kedua bulan Muharam 61 Hijriah terjadi sejumlah peristiwa terhadap Imam Husein as dan para sahabatnya. Berikut ini kita akan mengetahui satu kejadian lain yang terjadi di hari itu secara ringkas.

Ibnu Ziyad mengumpulkan para pendukungnya. Ia mengatakan, “Wahai masyarakat! Siapa yang siap memerangi Husein bin Ali as dan sebagai gantinya aku akan menjadikannya gubernur di daerah yang diingikannya?”

 

Semua terdiam. Tidak ada yang berani menjawab tantangan Ibnu Ziyad. Tapi hal itu tidak membuat Ibnu Ziyad kehilangan ide. Ia lalu menatap Umar bin Saad bin Abi Waqqash. Karena beberapa hari lalu ia telah mengeluarkan surat pengangkatannya sebagai gubernur Rey. Ia juga mengeluarkan perintah agar Umar bin Saad memerangi daerah Daylam dan tengah menyiapkan diri dan pasukannya untuk berangkat ke sana.

 

Dalam kondisi yang demikian, Ibnu Ziyad berkata kepada Umar bin Saad, “Saya ingin engkau pergi memerangi Husein bin Ali as. Setelah masalah ini selesai, engkau bisa pergi menjadi gubernur. Insya Allah!”

 

Umar bin Saad menjawab, “Wahai Amir! Bila engkau dapat membebaskan aku dari perang melawan Husein bin Ali as, maka tolong lakukan itu!”

 

Ibnu Ziyad berkata, “Baiklah. Saya membebaskanmu dari tugas ini. Tapi kembalikan surat pengangkatanmu sebagai gubernur dan tinggallah di rumahmu. Setelah itu aku akan mengirim orang lain.”

 

Umar menyela, “Berikan saya waktu hari ini untuk memikirkan tawaran ini!”

 

Ibnu Ziyad berkata, “Baiklah, saya memberimu waktu.”

 

Umar bin Saad kembali ke rumahnya. Ia kemudian bermusyawarah dengan saudara dan orang-orang yang dapat dipercayainya. Tapi semua sama berpendapat, “Takutlah kepada Allah dan jangan lakukan itu!”

 

Hamzah anak Mughirah bin Syu’bah, keponakannya mendatanginya dan berkata, “Wahai paman! Demi Allah, jangan pergi memerangi Husein bin Ali as. Karena itu berarti engkau bermaksiat kepada Allah dan memutuskan silaturahmi! Apa yang akan engkau lakukan dengan kekuasaan? Takutlah kepada Allah. Jangan sampai di Hari Kiamat engkau menemui Allah Swt dengan darah Husein anak Fathimah.”

 

Umar bin Saad hanya terdiam. Tapi cinta akan posisi sebagai gubernur Rey telah merebut hatinya. Dini hari, ia menemui Ibnu Ziyad di istananya. Ibnu Ziyad berkata, “Wahai Umar! Apakah engkau sudah mengambil keputusan?”

 

Umar menjawab, “Wahai Amir! Engkau telah mengangkatku sebagai gubernur dan telah menulis surat pengangkatanku. Rakyat juga telah mengetahui apa yang engkau lakukan. Di kota Kufah ada tokoh-tokoh yang dapat memerangi Husein bin Ali as.”

 

Setelah itu ia menyebut nama tokoh-tokoh tersebut.

 

Ubaidillah bin Ziyad berkata kepadanya, “Saya lebih mengenal tokoh-tokoh Kufah daripadamu. Saya hanya menginginkanmu membantuku menyelesaikan masalah ini. Dengan demikian engkau menjadi orang terdekatku. Bila tidak, kembalikan surat pengangkatan dan kembalilah ke rumahmu. Saya tidak memaksamu melakukan hal ini!”

 

Umar bin Saad untuk kesekian kalinya terdiam.

 

Ibnu Ziyad berkata, “Wahai anak Saad! Demi Allah, bila engkau tidak segera bergerak menuju Husein as, menjadi komandan pasukan dan membawa sesuatu kepadaku yang membuatnya sedih, maka aku akan memenggal lehermu dan merampas hartamu!”

 

Umar menjawab, “Dengan bantuan Allah, besok aku akan bergerak menuju Husein as.”

 

Ibnu Ziyad memberinya banyak hadiah dan menyiapkan 4000 pasukan penunggang kuda lalu berkata, “Pergi dan datangilah Husein bin Ali as.”

 

Ubaidillah bin Ziyad mengirim Umar bin Saad bin Abi Waqqash dengan 4000 pasukan berkuda menuju Imam Husein as.

 

Sebelumnya, Ibnu Ziyad telah mengangkat Umar bin Saad sebagai gubernur Rey dan pasukan berkuda itu juga telah disiapkan bersamanya menuju Daylam. Ketika ia memerintahkan Umar bin Saad memerangi Husein as, Umar sempat menolak, tapi Ibnu Ziyad mengancamnya menarik kembali surat pengangkatannya, merampas harta  dan memenggal lehernya. Ancaman itu membuat Umar bin Saad menerima perintah memerangi Imam Husein as.

 

Setelah memutuskan untuk memerangi Imam Husein as, kabilah Umar bin Saad Bani Zuhreh mendatanginya dan berkata, “Demi Allah! Jangan sampai engkau memegang kendali memerangi Husein as. Karena demikian itu memunculkan permusuhan antara kita dan Bani Hasyim!”

 

Umar bin Saad kembali menemui Ubaidillah bin Ziyad dan meminta agar membebaskannya dari tugas tersebut. Namun Ibnu Ziyad tidak menerima. Akhirnya Umar bin Saad memutuskan untuk berangkat menuju Imam Husein as dan karavannya.

 

Waktu itu ada 50 orang yang bersama Imam Husein as dan kemudian ada 20 orang dari pasukan Umar bin Saad yang bergabung dengan beliau. Sementara dari keluarga Imam Husein as sendiri ada 19 laki-laki yang berada bersamanya.

 

Ketika Imam Husein as melihat bahwa Umar bin Saad dan pasukannya ingin memeranginya, beliau berkata, “Wahai kalian semua! Dengarkan! Semoga Allah Swt memberi rahmat kepada kalian! Apa yang kami lakukan terhadap kalian? Wahai warga Kufah! Apa yang ingin kalian lakukan terhadap kami?”

 

Mereka menjawab, “Kami takut gaji dan hadiah kami diputus.”

 

Imam Husein as berkata, “Bukankah hadiah kalian dari Allah lebih baik?”

Read 2592 times