Di sebuah ruangan besar di kawasan Fatemi Square, Tehran, tampak keramaian yang istimewa. Di tengah ruangan itu, hidangan buka puasa disajikan. Anak-anak yatim dengan riang gembira duduk di sekeliling hidangan itu. Suara tawa dan gelak riang anak-anak itu memenuhi ruangan besar tersebut. Para ibu yang menjadi penyelenggara acara buka bersama untuk anak-anak yatim itu menatap anak-anak tersebut dengan penuh keharuan. Anak-anak itu bagaikan kupu-kupu yang hinggap di perjamuan yang khusus diperuntukkan bagi mereka. Mereka menyantap hidangan istimewa yang disajikan dengan lahap sambil membaca doa-doa yang ditujukan kepada para orangtua asuh mereka.
Bulan Ramadhan adalah bulan untuk melakukan amal ibadah sebanyak mungkin karena Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi segala amal di bulan ini. Salah satu amal ibadah yang sangat utama untuk dilakukan adalah memuliakan anak yatim. Sejak tiga belas tahun terakhir, di Iran diselenggarakan program nasional pemuliaan anak yatim di bulan Ramadhan. Di antara kegiatan yang dilakukan dalam program tersebut adalah menyediakan hidangan berbuka puasa dan mengajak masyarakat untuk menjadi orangtua asuh bagi anak-anak yatim itu.
Dalam pelaksanaan program nasional pemuliaan anak yatim itu, para dermawan berlomba-lomba melakukan kebaikan yang akan dicatat oleh para malaikat dan menjadi bekal mereka di alam akhirat kelak. Sesuai dengan kemampuan masing-masing, mereka berusaha untuk membahagiakan anak-anak yatim itu dan menumbuhkan cahaya harapan di hati anak-anak tersebut.
Setelah anak-anak itu usai menyantap hidangan buka puasa, orang-orang dari berbagai penjuru kota Tehran berdatangan ke ruangan besar tersebut. Ternyata di ruangan itu akan diselenggarakan perayaan Ramadhan yang khusus ditujukan untuk menyenangkan hati anak-anak yatim. Orang-orang yang datang dengan wajah cerah dan bercahaya itu ingin membagi kasih sayang mereka kepada anak-anak yatim yang hadir di ruangan tersebut.
Program nasional pemuliaan anak yatim di Iran diselenggarakan tiap bulan Ramadhan mulai dari tanggal 15 hingga 21. Pada hari-hari itu, selain menyediakan buka puasa bagi anak-anak yatim, para dermawan juga diketuk hatinya untuk mengangkat satu atau lebih anak-anak yatim sebagai anak asuh mereka. Para orangtua asuh tidak perlu membawa anak-anak yatim itu ke rumah mereka masing-masing melainkan hanya mengirimkan subsidi bulanan untuk mereka. Minimalnya, orangtua asuh harus mengirimkan subsidi 100 ribu Riyal perbulan bagi setiap anak asuh.
Tanggal 21 Ramadhan adalah hari syahadahnya Imam Ali as. Imam Ali sepanjang hidupnya dikenal sebagai penyantun anak-anak yatim. Oleh karena itulah, pada tanggal tersebut, animo orang-orang Iran untuk mengangkat anak asuh sangat besar. Posko-posko khusus yang disediakan bagi warga untuk menandatangani kesediaan mereka mengangkat anak asuh dipenuhi puluhan ribu orang dari pagi hingga malam.
Selain program pemuliaan anak-anak yatim, di Iran juga diselenggarakan program penggalangan dana bagi pembebasan para tahanan dari golongan ekonomi lemah. Sebagaimana diketahui, bila seorang kepala keluarga dipenjara, sudah tentu keluarga yang ditinggalkannya akan kehilangan pencari nafkah dan kehidupan keluarga itu akan berantakan. Dengan program penggalangan dana untuk membebaskan para kepala keluarga kurang mampu yang dipenjara ini, keluarga itu bisa terselamatkan.
Kini marilah kita menelaah Hadis dan ayat al-Quran yang menerangkan betapa besar pahala bagi orang-orang yang memuliakan anak yatim dan berbuat baik kepada sesama. Imam Shadiq as berkata, "Setiap kali ada anak yatim yang menangis, arasy Ilahi akan bergetar. Allah Swt akan berfirman, ‘Siapakah yang membuat anak yatim itu menangis? Aku bersumpah demi keagungan-Ku, bahwa siapa saja yang menghentikan tangisannya, aku akan mewajibkan surga untuknya'."
Dalam surat al-Baqarah ayat 265, Allah berfirman, "Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (yang akan menyiraminya). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat."
Terkait dengan perbuatan baik kepada sesama manusia ini, Allah Swt dalam ayat lain berfirman, "Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."(IRIB Indonesia)