Menteri Suriah: Konferensi Jenewa 2 Hanya Awal Langkah Politik

Rate this item
(0 votes)

Menteri Rekonsiliasi Nasional Suriah, Ali Haidar menyatakan, "Konferensi Perdamaian Jenewa yang telah direncanakan untuk menyelesaikan krisis Suriah merupakan awal baru dalam proses politik di negara ini."

"Saya memprediksi konferensi Jenewa 2 akan digelar sebelum akhir tahun ini dan akan menjadi awal dari proses politik (Suriah), namun bukan penyelesaian proses tersebut," kata Haidar dalam wawancaranya dengan Xinhua Kamis (4/10).

Menteri Suriah menambahkan, "Apa pun dapat dibahas [selama konferensi] dan yang paling penting struktur sistem politik masa depan Suriah," tambahnya seraya menekankan bahwa semua pihak harus ikut ambil bagian tanpa prasyarat.

Pada tanggal 7 Mei, Rusia dan Amerika Serikat sepakat menggelar konferensi internasional Suriah, yang akan menindaklanjuti perundingan sebelumnya yang digelar di Jenewa pada Juni 2012. Konferensi diperkirakan diselenggarakan pada pertengahan November.

Tanggal pasti pelaksanaan konferensi berubah berulang kali, karena muncul friksi di antara kelompok oposisi Suriah dukungan asing. Rusia dan AS juga tetap berselisih pendapat soal pihak yang harus menghadiri perundingan.

Di bagian lain pernyataannya, Ali Haidar mengecam aksi para anasir Salafi-Takfiri di Suriah dan para pendukung mereka di luar negeri. Dikatakannya, "Damaskus menyadari besarnya agresi asing dan perang terhadap Suriah."

"Sekarang kita sedang berbicara tentang 86 negara yang warganya berperang di Suriah dan oleh karena itu perang melawan Suriah menjadi lebih besar. Di samping itu semua, jumlah kelompok yang berperang di Suriah telah melampaui 300 dan sebagian besarnya adalah kelompok tidak disiplin dan tidak punya referensi politik," kata Haidar.

Read 1327 times