Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rohani menyinggung upaya diplomatik luas Republik Islam untuk mencegah terjadinya perang di Suriah dan menyatakan, "Iran sangat aktif di kancah politik dan mengerahkan seluruh upaya dan bantuannya untuk mencegah pemaksaan perang ke Suriah."
Tasnim News (1/12) melaporkan, hal itu dikemukakan Rohani dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Suriah, Wael Al-Halqi di Tehran. Seraya memuji perjuangan bangsa Suriah dalam menghadapi tekanan asing dan dalam negeri, Rohani juga menilai terorisme dan radikalisme sebagai masalah terbesar di kawasan yang semua pihak harus melawannya.
Seraya menyatakan bahwa para teroris paling regional dan trans-regional paling berbahaya saat ini sedang berkumpul di Suriah, Rohani mengatakan, "Masalah terorisme dan radikalisme merupakan ancaman sangat berbahaya bagi dunia khususnya negara-negara regional, dan semua negara harus berupaya melawannya."
Menyinggung lobi dan perundingan Republik Islam dengan para pejabat negara-negara berpengaruh dunia dan kawasan, agar Suriah dapat melalui masa-masa sulit ini dengan biaya minimal dan tanpa perang, Rohani mengatakan, "Meski demikian pemerintah dan rakyat Suriah juga secara cerdas tidak membiarkan kesempatan kepada kekuatan adidaya untuk memaksakan perang dan serangan militer ke negara itu."
Rohani menyebut Suriah sebagai bangsa sahabat dan berharap hubungan bilateral kedua negara dapat diperluas.
Di lain pihak, Al-Halqi juga menyampaikan salam hangat Presiden Suriah, Bashar Al-Assad kepada Rohani serta mengucapkan selamat atas kesuksesan Iran dalam perundingan di Jenewa.
Dikatakannya, kemenangan bersejarah Iran ini akan berdampak positif bagi kawasan dan juga kondisi dunia.