Khatib Shalat Jumat Tehran dalam khutbahnya menyinggung hari kegagalan serangan militer Amerika Serikat ke Republik Islam Iran ketika unit-unit pasukan elit Negeri Paman Sam itu diterjang badai di gurun Tabas.
 
"Sejak kemenangan Revolusi Islam Iran, AS selalu memusuhi bangsa Iran," kata Ayatullah Sayid Ahmad Khatami dalam khutbah Jumat di Mushalla Imam Khomeini ra, di Tehran, Jumat (25/4).
 
Beliau juga mengecam langkah-langkah permusuhan AS terhadap Iran.
 
"Meskipun terdapat permusuhan dan konspirasi AS terhadap Iran, termasuk serangan militer negara itu di gurun Tabas (di Iran timur), namun semua permusuhan dan konspirasi tersebut menemui kegagalan berkat dukungan rakyat terhadap pemerintah dan pertolongan Allah Swt," imbuhnya.
 
Ayatullah Sayid Khatami juga menyinggung pernyataan Imam Khomeini ra, Pendiri Republik Islam Iran bahwa AS adalah setan besar.
 
"Semua konspirasi AS terhadap Republik Islam Iran sejak awal kemenangan Revolusi Islam hingga sekarang telah gagal berkat kewaspadaan bangsa dan pejabat Iran," ujarnya.
 
Dibagian lain khutbahnya, Khatib Shalat Jumat Tehran menyinggung intervensi AS di Afghanistan, Irak dan Ukraina.
 
Beliau menuturkan, jarak AS dengan negara-negara tersebut mencapai ribuan kilometer, tetapi Washington tetap melanjutkan campur tangannya di berbagai penjuru dunia.
 
Terkait kesepakatan nuklir sementara di Jenewa antara Iran dan enam kekuatan utama dunia, Ayatullah Sayid Khatami mengatakan, tidak ada kepercayaan sama sekali terhadap musuh, sebab setelah kesepakatan Jenewa, mereka tetap menerapkan tiga sanksi baru dan AS mengancam Iran dengan serangan militer sebanyak 15 kali.
 
Tanggal 25 April 1980 adalah hari yang sungguh memalukan bagi AS. Namun bagi bangsa Iran, hari itu merupakan hari kemenangan.
 
Pada tanggal tersebut,Presiden ASJimmy Carter memerintahkan militernyauntuk menyerang Iran. Serangan ini dilakukan di pertengahan malam oleh pasukan elit AS yangdilengkapi dengan berbagai persenjataan modern dandidukungolehpesawat Hercules C-130 dan sejumlah helikopter.
 
Sekitar 90 pasukan komando yang ikut dalam operasi Eagle Claw ditugaskan untuk membebaskan para mata-mata Amerika yang ditahan di Tehran.Rencana serangan tersebut juga akan dibantu oleh anasir-anasir anti-revolusi di Iran yang siap bergabung dalam operasi Eagle Claw.
 
Dalam perjalanan menuju gurun Tabas di timur Iran, dua helikopter mengalami kerusakan teknis, namun operasi tetap dilanjutkan. Sejumlah helikopter dan pesawat mendarat di tempat yang telah ditentukan dan siap melakukan tahapan operasi berikutnya, dan bergerak menuju Tehran.
 
Pesawat dan helikopter ASyang akan tinggal landas dari gurun Tabas saling bertabrakan terhempas oleh badai pasir yang tiba-tiba muncul. Ledakan dahsyat pun terjadi dan delapan komando amerika tewas, sementara mereka yang masih selamat melarikan diri meninggalkan gurun Tabas dengan pesawat.
 
Setelah itu, Carterterpaksamemutuskan untuk menghentikan operasi Eagle Claw dan memerintahkan agar semua pesawat dan helikopter segera kembali.