Pemboman kembar yang menghantam sebuah kota di timur laut Baghdad, ibukota Irak, telah menewaskan puluhan orang.
 
Menurut para pejabat keamanan dan medis Irak, 10 orang tewas dalam pemboman kembar di sebuah pasar di kota Saadiyah, Selasa (29/4).
Insiden tersebut terjadi menjelang pemungutan suara dalam pemilu parlemen Irak yang akan diselenggarakan pada Rabu.
 
Sehari sebelumnya, serangkaian serangan teroris telah menewaskan hampir 60 orang di Baghdad dan di utara serta barat ibukota Irak.
Insiden mematikan itu terjadi di kota berpenduduk Kurdi, Khanaqin, di mana 30 orang tewas dan 50 lainnya terluka.
Tentara dan polisi Irak mulai memberikan suara pada Senin agar dapat memberikan keamanan bagi pemungutan suara pada tanggal 30 April.
 
Staf-staf rumah sakit dan penjara juga memberikan suara mereka pada hari Senin.
Sementara itu, warga Irak yang tinggal di luar negeri telah memberikan suara mereka di Tempat-tempat Pemungutan Suara di luar negeri pada Ahad.
Pemerintah Baghdad mengumumkan hari libur selama sepekan dalam upaya untuk memfasilitasi proses keamanan dalam pemungutan suara.
Pemungutan suara tidak akan diselenggarakan di bagian negara yang berada di luar kendali pemerintah.
 
Pemilu saat ini adalah pemilu parlemen pertama Irak sejak pasukan Amerika Serikat menarik diri pada tahun 2011 dan merupakan ujian besar bagi pasukan keamanan.