Panglima Angkatan Laut Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengabarkan tentang dibukanya pangkalan pesawat-pesawat tanpa awak miliknya di Timur, Utara dan Barat Selat Hormuz. Menurutnya penerbangan pesawat-pesawat nirawak IRGC selain di Selat Hormuz juga terus dilakukan di Utara Teluk Persia.
Laksamana Ali Fadavi kepada Fars News (10/5) mengatakan, "Angkatan Laut IRGC bertanggung jawab atas pengelolaan pesawat-pesawat tanpa awak secara mandiri, terpisah dari Departemen Antariksa dan menggunakan berbagai tipe pesawat tanpa awak yang diprioritaskan untuk menjaga, mengidentifikasi dan menjalankan operasi."
 
Ia menambahkan, "Sekarang kami di Timur, Utara dan Barat Selat Hormuz mendirikan pangkalan pesawat tanpa awak dan secara rutin melakukan penerbangan di sana. Di wilayah Utara Teluk Persia proses ini juga berjalan."
 
Menurut pengakuan Fadavi, pesawat-pesawat tanpa awak operasi NEDSA (pusat riset Angkatan Laut) bertugas menentukan target bagi rudal-rudal yang dipasang di atas kapal-kapal atau di pantai.
 
Sehubungan dengan pesawat-pesawat tanpa awak bunuh diri, Fadavi menjelaskan, "Ketika anda menguasai teknologi pesawat tanpa awak, metode penggunaannya adalah sebuah taktik bukan strategi. Taktik ditentukan oleh seseorang dalam operasi militer dengan memperhatikan situasi yang ada, sebagai contoh, sebuah drone dapat beroperasi layaknya rudal."
 
Rudal-rudal Cruz yang akan dipasang di drone-drone ini, katanya, adalah rudal dalam negeri yang dipasang di kapal-kapal atau di pantai Iran.
 
"Sekarang kami memiliki rudal-rudal anti-kapal laut yang dipasang di kapal, pantai dan helikopter-helikopter. Oleh karena itu rudal-rudal dengan daya jangkau menengah, yang hampir semuanya dapat memenuhi kebutuhan kami, juga dipasang di pesawat-pesawat tanpa awak dan proses ini sedang berjalan," tandasnya.