Kandidat yang didiskualifikasi dalam pemilu presiden Mesir mengatakan, pengumuman Konstitusi Penyempurna oleh Dewan Militer tidak hanya sebagai tindakan kudeta, tetapi juga pendudukan atas negara oleh dewan ini.
Sheikh Hazem Salah Abu Ismail mengecam keras pernyataan Dewan Militer yang membatasi kewenangan presiden Mesir.
Ia mengatakan, peran utama pasukan bersenjata bukan mendominasi rakyat tetapi harus melindungi mereka.
Sheikh Hazem sebagai Wakil Dewan Garda Revolusi Mesir dalam pidatonya di Bundaran al-Tahrir menegaskan perlunya untuk menghapus penetapan Konstitusi Penyempurna dan mundurnya Dewan Tinggi Angkatan Bersenjata Mesir (SCAF) dari kekuasaan. Demikian dilaporkan televisi al-Alam Kamis (21/6).
Lebih lanjut, ia menandaskan, kita tidak menerima dialog tertutup dengan Dewan Militer, dan jika negosiasi dilaksanakan, maka dialog itu harus digelar secara terbuka di Bundaran al-Tahrir.
Sheikh Hazem Salah Abu Ismail juga mengecam keras keputusan Departemen Kehakiman Mesir yang memberikan izin kepada pasukan keamanan untuk melakukan penangkapan.
"Dewan Militer juga memberikan hak tersebut kepada pasukan untuk menggunakan kekerasan terhadap rakyat," imbuhnya.
Di bagian lain pidatonya, Sheikh Hazem meminta warga Mesir untuk tetap berada di Bundaran al-Tahrir hingga Dewan Militer keluar dari kancah politik