Bank Dunia berencana mengalokasikan 63 juta dolar Amerika untuk bantuan darurat ke Jalur Gaza yang mengalami kehancuran parah akibat serangan militer rezim Zionis Israel.
Inger Andersen, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Palestina Ma'an, Kamis (23/10), mengatakan, bantuan keuangan diperkirakan akan disetujui pada tanggal 30 Oktober.
Bantuan tersebut akan digunakan untuk memperbaiki infrastruktur di Gaza yang rusak akibat perang selama 50 hari.
Menurut rencana, dana tersebut juga akan digunakan untuk membantu Otoritas Palestina melunasi utang dan memulihkan kerugian.
Seperti dilansir Press TV, Andersen mengatakan, kami sedang berusaha semaksimal mungkin untuk menanggapi krisis ini dan meresponnya dengan cukup cepat.
Militer Israel melancarkan agresi ke Gaza pada 8 Juli, dan perang berakhir pada 26 Agustus setelah disepakati gencatan senjata. Serangan tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 2.100 warga Gaza dan melukai 11.000 lainnya.
Agresi militer Israel ke Gaza juga menyebabkan kerusakan luas di seluruh wilayah yang diblokade itu. Berdasarkan data resmi yang dirilis sumber-sumber Palestina, lebih dari 15,600 unit rumah rusak dan lebih dari 2.200 rumah lainnya hancur total.
Para pakar finansial memperkirakan bahwa dibutuhkan biaya lebih dari 7 miliar dolar Amerika untuk merekonstruksi Gaza.