Pemimpin komunitas Syiah terkemuka Inggris memperingatkan atas penyebaran propaganda anti-Syiah di negara-negara Barat.
"Munculnya anti-Syiah, atau Syiah-phobia, ini cukup memprihatinkan bagi masyarakat Syiah masyarakat tinggal di Barat, sementara internet, Youtube, Twitter, dan Facebook memainkan peran besar untuk memperluas pesan-pesan kebencian ini," kata Yousif al-Khoei, Jumat.
Khoei, direktur Al-Khoei Foundation, juga menyerukan kewaspadaan lebih besar polisi dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai ancaman terhadap Muslim Syiah di Inggris.
Andrew Hammond, seorang analis Timur Tengah di Dewan Eropa Hubungan Luar Negeri, juga memperingatkan terhadap munculnya sentimen anti-Syiah di seluruh dunia.
"Saya pasti berpikir kita melihat gelombang kefanatikan anti-Syiah... yang tidak akan terjadi sebelumnya," katanya.
Komentar itu muncul sebagai Muslim Syiah di seluruh dunia semakin menjadi korban serangan kekerasan dari kelompok-kelompok ekstremis Takfiri.
Awal bulan ini, Rasoul al-Musawi, pemimpin komunitas Syiah Australia, ditembak di Sydney.
Di Nigeria, sedikitnya 15 warga Syiah tewas pada acara Asyura, sementara masjid Syiah dievakuasi setelah ancaman bom di Wina, ibukota Austria.
Dan di Indonesia, "Aliansi Anti-Syiah" dibentuk tahun ini oleh ulama garis keras.
"Ini mencapai tempat-tempat yang Anda tidak akan membayangkan. Pakistan, Inggris, Malaysia, Indonesia. Itu benar-benar fenomena cukup mencolok," kata Hammond.
Para ahli percaya bahwa saluran TV satelit, yang dibiayai oleh kelompok ekstrimis di Arab Saudi dan negara-negara Arab Teluk Persia lainnya, berperan sangat krusial dalam pengobaran sentimen dan propaganda anti-Syiah.