Presiden Republik Islam Iran menyatakan tekad serius negaranya untuk memperluas hubungan ekonomi dengan Afrika Selatan.
Hassan Rouhani mengungkapkan hal itu selama pertemuannya dengan Maite Nkoana-Mashabane, Menteri Luar Negeri Afrika Selatan di Tehran, ibukota Iran, Senin (11/5).
Dalam pertemuan tersebut, Rouhani menyinggung kerjasama antara Tehran dan Pretoria untuk membela hak negara-negara yang sedang berkembang.
"Sayangnya masih ada negara-negara kuat yang ingin memonopoli ilmu pengetahuan dan menggunakannya sebagai alat untuk mendominasi, " ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya upaya bersama untuk memerangi terorisme dan kekerasan.
Presiden Iran menuturkan, sayangnya, virus kekerasan dan terorisme sedang menyebar di seluruh belahan dunia, dan hari ini semua pihak harus bergandengan tangan untuk menghadapi virus berbahaya ini.
Rouhani juga menekankan pentingnya bantuan kepada bangsa-bangsa yang menghadapi berbagai persoalan seperti perang saudara dan invasi ke negara mereka, khususnya rakyat Yaman.
"Solusi berbagai persoalan internal bukan serangan militer. Dan peluang harus di berikan supaya berbagai kelompok dapat saling berdialog," jelasnya.
Di bagian lain penyataannya, Rouhani menuturkan, Iran telah menunjukkan dengan baik bahwa negara ini memiliki tekad serius untuk menyelesaikan isu nuklir melalui perundingan.
Dasar Iran dalam perundingan, kata Rouhani, adalah menghormati dan mematuhi peraturan internasional, di mana pemanfaatan dan aktivitas damai di sektor teknologi nuklir dalam proses pengembangan.
Sementara itu, Menlu Afrika Selatan menegaskan komitmen negaranya untuk menjalin kerjasama dengan Iran.  
Nkoana-Mashabane menyerukan pemanfaatan hubungan baik politik kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi.