Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyatakan bahwa tim perunding nuklir Iran berkomitmen menjaga garis-garis merah Republik Islam pada semua tingkat perundingan termasuk instalasi nuklir Fordo.
Hal itu dikemukakan Zarif, Jumat (22/5) dalam wawancara dengan kantor berita parlemen Republik Islam Iran. Menyinggung ketamakan baru Amerika Serikat dalam perundingan nuklir terkait instalasi nuklir Fordo dan juga masalah inspeksi fasilitas nuklir Iran, Zarif menekankan bahwa pihak asing tidak akan diijinkan untuk  untuk memaksakan ketamakan mereka dalam proses perundingan.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukia Amano, kepada Associated Press, mengklaim bahwa kesepakatan nuklir Iran dan Kelompok 5+1, akan memberikan hak kepada para ahli lembaga tersebut untuk mengakses fasilitas militer Republik Islam.
Pasca klaim Amano itu, para pejabat Amerika Serikat juga mengklaim bahwa inspeksi fasilitas militer Iran adalah bagian dari perundingan nuklir Iran.