Panglima militer Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleiman,i mengecam Amerika Serikat atas jatuhnya kota Ramadi, Irak, ke tangan kelompok teroris Takfiri ISIS.
Soleimani, Komandan Pasukan Qods Korps Garda Revolusi Islam Iran, mengatakan bahwa di saat pangkalan Ain al-Asad menjadi tuan rumah jet tempur AS yang sangat dekat dengan Ramadi, pasukan militer Amerika tidak mengambil tindakan untuk menghentikan para teroris ISIS yang berjuang mengambil alih kota Irak.
"Ini bukan hal lain kecuali keterlibatan dalam [sebuah] konspirasi," katanya saat bertemu dengan para veteran Perang Pertahanan Suci, pada Ahad (24/5), di kota Kerman, Iran tenggara.
"Tidak ada keinginan untuk melawan ISIS," kata Soleimani ditujukan pada koalisi anti-ISIS pimpinan AS.
Dia juga menilai kelompok teror ISIS sebagai "wabah besar," yang harus dilawan.
Kelompok, yang anggotanya menyembelih manusia secara sadis sambil menyeru slogan-slogan agama, adalah ancaman besar, katanya.
Pada tanggal 17 Mei, para militan ISIS berhasil menguasai kembali Ramadi.
Pasukan Mobilisasi Rakyat, salah satu kelompok relawan yang bergabung dengan militer Irak, dikirim ke Anbar setelah Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, meminta mereka untuk bergabung dengan perang untuk mengusir militan Takfiri dari Ramadi.(