Staf dan pegawai Badan Bantuan dan Kerja PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menggelar demonstrasi memprotes kebijakan badan ini terhadap warga Palestina.
Menurut IRNA, ribuan staf UNRWA menggelar unjuk rasa di Jalur Gaza pada Senin (24/8/2015) untuk memprotes defisit keuangan badan ini. Mereka menyerukan pelaksanaan keadilan terkait para pengungsi Palestina.
Slogan yang mereka suarakan di antaranya; "akhirilah ketidakadilan ini" dan "tindak lanjuti hak-hak pengungsi."
Para pengunjuk rasa memulai aksinya dari markas UNRWA dan bergerak menuju Kantor Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO).
Menurut mereka, pengurangan jumlah siswa Palestina, cuti tanpa gaji bagi para staf UNRWA dan penundaan tahun ajaran baru sekolah-sekolah di Gaza disebabkan defisit anggaran badan ini, merupakan alasan mereka untuk menyelenggarakan demonstrasi.
Senin kemarin adalah hari pembukaan sekolah-sekolah di Gaza, namun sebelumnya sekolah-sekolah ini diperkirakan akan tetap libur dan lebih dari 220.000 siswa Palestina tidak dapat melanjutkan belajar mereka.
Dalam laporan UNRWA terkait penundaan pembukaan sekolah-sekolah di Gaza, disebutkan bahwa badan ini memerlukan bantuan 367 juta dolar untuk melaksanakan agenda daruratnya, namun sekarang hanya 31 persen dari anggaran yang terpenuhi.
Beberapa waktu lalu, UNRWA mengabarkan defisit anggaran sebesar 101 juta dolar. Oleh karena itu, badan ini berencana menunda dimulainya ajaran baru di lima wilayah termasuk di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon dan Suriah.
Keputusan tersebut akan menyebabkan setengah juta siswa Palestina tidak dapat bersekolah di 700 sekolah milik UNRWA yang tersebar di wilayah dan negara-negara tersebut.