Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh, mengatakan produksi minyak Iran akan kembali ke angka sebelum penerapan sanksi sepihak Barat.
Dalam wawancara eksklusif dengan CNN, Selasa (1/9/2015), Zanganeh menambahkan Republik Islam Iran akan mencoba memproduksi minyaknya mendekati angka sebelum sanksi hingga akhir 2016.
Produksi minyak Iran sebelum sanksi mencapai lebih dari 4 juta barel per hari, di mana 2,3 juta diekspor ke luar negeri. Namun, saat ini hanya memompa sekitar 2,8 juta barel per hari dan Iran ingin meningkatkan produksinya.
“Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah melakukan kerjasama meski ada banyak masalah di sepanjang sejarah,” kata Zanganeh.
Arab Saudi telah memompa minyak dengan kapasitas penuh meskipun kelebihan pasokan di pasar, yang mendorong penurunan harga secara drastis.
Zanganeh menegaskan bahwa strategi Saudi tidak efektif dan Iran menyerukan peninjauan kembali strategi tersebut.
Menurutnya, OPEC harus mematok harga minyak dunia sekitar 70 sampai 80 dolar per barel.