Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menegaskan, rakyat Iran tidak akan mengulurkan tangan persahabatan kepada Amerika Serikat yang menggunakan segala senjata untuk menghancurkan Republik Islam Iran.
Ayatullah Khamenei, Selasa (3/11) menjelang tibanya tanggal 13 Aban, atau Hari Pendudukan Kedubes AS, 4 November 1979 dalam pertemuannya dengan ribuan mahasiswa dan pelajar Iran, menyebut perlawanan rakyat Iran atas imperialis sebagai perang rasional, beralasan dan bersandar pada pengalaman sejarah.
Ia menjelaskan, “Perlawanan Iran dan rakyatnya atas kubu imperialis, berbeda dengan statemen sebagian pihak, bukanlah gerakan irrasional dan emosional, tapi perlawanan yang bersumber dari akal, pengalaman dan didukung basis keilmuan.”
Ayatullah Khamenei juga mengatakan bahwa permusuhan Amerika dan rakyat Iran dimulai sejak bulan-bulan pertama kemenangan Revolusi Islam.
“Pasca revolusi, Amerika selama beberapa waktu memiliki Kedubes di Tehran, namun tidak pernah seharipun berhenti berkonspirasi dan ini adalah pengalaman sejarah yang menunjukkan hubungan Amerika dengan permusuhan dan konspirasi yang tak pernah berakhir,” paparnya.
Rahbar menyebut pendudukan Kedubes Amerika oleh sekelompok mahasiswa adalah reaksi dari berlanjutnya konspirasi Washington.
Ia menambahkan, “Dokumen-dokumen yang dikumpulkan Kedubes Amerika menunjukkan bahwa tempat ini adalah sarang mata-mata dan pusat konspirasi kontinu anti rakyat Iran dan Revolusi Islam.”
Rahbar menegaskan, “Amerika dengan ketidakpahaman dan ketidakmampuannya menganalisa realitas Iran, dalam 37 tahun terakhir berusaha menggulingkan revolusi, akan tetapi gagal dan akan selalu gagal.”
Ayatullah Khamenei menuturkan, “Amerika, jika mampu, pasti akan menjatuhkan Iran, namun kesadaran rakyat Iran menghalangi mereka mencapai tujuan ini.”
Menurut Rahbar, kemajuan dan kekuatan rakyat Iran adalah sebab musuh duduk di meja perundingan.
“Mereka dalam perundingan ini menggunakan cara-cara permusuhan dengan maksud, mungkin saja rakyat Iran bisa dilumpuhkan,” ujarnya.
Rahbar juga menegaskan bahwa Amerika secara perlahan karena perlawanan rakyat, keyakinan dan kepercayaan agama, hari ini menggunakan senjata-senjata baru, menyerang keyakinan ini, akan tetapi para pelajar, mahasiswa dan pemuda Iran, akan menggagalkan serangan ini.