Sebuah pusat studi menyebutkan, selama bulan Januari 2016, puluhan warga Palestina gugur syahid, ratusan lainnya ditangkap dan 50 rumah dihancurkan oleh pihak berwenang rezim Zionis Israel.
Menurut Pusat Informasi Palestina, Pusat Studi Abdullah Hourani pada Minggu (31/1/2016) mengumumkan, di bulan pertama tahun 2016, 22 warga Palestina termasuk enam anak gugur syahid ditembak mati oleh aparat keamanan Israel dan diserang oleh para pemukin Zionis.
Pusat studi tersebut menambahkan, tiga dari Syuhada tersebut gugur di Jalur Gaza, satu orang di wilayah Palestina pendudukan tahun 1948 dan 18 lainnya gugur syahid di Tepi Barat.
Disebutkan pula bahwa rezim Zionis hingga sekarang masih menahan 10 jenazah Syuhada dari kota al-Quds dan tidak bersedia menyerahkan kepada keluarga mereka. Tindakan ini merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional.
Selama bulan Januari 2016, aparat keamaan Israel juga menangkap 460 warga Palestina dan menghancurkan 11 properti milik warga Badui.
Selain itu, Israel telah menghancurkan 50 rumah dan properti perdagangan dan industri milik warga Palestina di kota al-Quds, al-Khalil, Ramallah, Nablus dan Tubas pada bulan Januari.
Sementera itu, Intifada al-Quds yang meletus sejak awal bulan Oktober 2015 hingga sekarang telah merenggut nyawa lebih dari 170 warga Palestina.