Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyambut perluasan hubungan dan kerjasama di sektor ekonomi dan sains antara Republik Islam Iran dan Swiss.
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengungkapkan hal itu dalam pertemuan dengan Johann Schneider-Ammann, Presiden Swiss di Tehran, ibukota Iran, Sabtu (27/2/2016).
Dalam pertemuan tersebut Rahbar menyinggung sejarah hubungan antara Iran dan Swiss dan cerminan positif dari perilaku pemerintah Bern dalam opini publik Iran.
Pemimpin Besar Revolusi Islam juga menilai Swiss yang tidak memiliki keterlibatan dengan sejumlah negara Barat dalam menekan dan mengembargo Iran sebagai salah satu hal yang menjadi pertimbangan untuk peningkatan kerjasama.
Ayatullah Khamenei menuturkan, volume perdagangan antara Iran dan Swiss rendah dan tidak seimbang. Oleh karena itu, para pengusaha dan investor Swiss yang menyadari kapasitas besar Iran, bisa memperbaikinya.
Rahbar juga menyinggung pengalaman rakyat Iran dalam perang yang dikobarkan sejumlah negara Eropa termasuk langkah mereka yang memberikan rudal dan jet tempur kepada rezim Saddam Irak untuk mengagresi Iran selama delapan tahun.
"Perilaku ini telah menyebabkan munculnya gambaran negatif dalam benak masyarakat Iran, namun gambaran seperti itu terkait Swiss tidak ada di Republik Islam Iran," tuturnya.
Ayatullah Khamenei lebih lanjut menekankan dukungan ekonomi dan jaminan hukum pemerintah Iran atas perjanjian-perjanjian Tehran-Bern.
"Hal yang penting adalah perjanjian-perjanjian itu akan menjadi langkah yang nyata dan konkret melalui kerjasama serius dan dengan tekad yang kuat," pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Swiss dalam pertemuan tersebut menyinggung sejarah panjang hubungan persabataan antara Bern dan Tehran.
Schneider-Ammann juga mengungkapkan kepuasan atas kunjungannya ke Iran.
"Dalam lawatan ke Iran telah dibicarakan mengenai peta jalan kerjasama luas antara Bern dan Tehran. Penandatanganan peta jalan ini bisa mendorong perluasan hubungan bilateral," ujarnya.