Khatib Jumat Tehran: Eksistensi Iran Bergantung pada Kehadiran Rakyat di Pemilu

Rate this item
(0 votes)
Khatib Jumat Tehran: Eksistensi Iran Bergantung pada Kehadiran Rakyat di Pemilu

Khatib Shalat Jumat Tehran menilai kehadiran luas rakyat Iran dalam pemilu Majelis Syura Islam (parlemen) dan Dewan Ahli Kepemimpinan Iran (khobregan) menunjukkan kehidupan, pemahaman dan kewaspadaan rakyat Iran.

Hujatulislam Kazem Sedighi, Khatib Jumat Tehran dalam khutbahnya menyampaikan kegembiraan atas keamanan dan ketenangan penuh dalam atmosfir pemilu di Iran kali ini.

Ia menuturkan, rakyat Iran, untuk menjaga Revolusi Islam selalu menunjukkan kesiapan mereka di setiap arena dengan kewaspadaan dan suka citanya. Salah satu manifestasinya adalah kehadiran luas rakyat dalam pemilu hari ini.

Khatib Jumat Tehran juga menyinggung upaya musuh untuk menginfiltrasi dan menduduki Iran khususnya pasca kesepakatan nuklir.

"Eksistensi republik Islam bergantung pada kehadiran rakyat dalam pemilu dan penentuan nasib Iran serta eksistensi Keislaman pemerintah bergantung pada Wilayatul Fakih," ujarnya.

Ia menjelaskan, infiltrasi dilakukan dengan menunjuk langsung mata-mata oleh musuh atau sejumlah negara asing mengkader pejabat-pejabat di kursus-kursus mahasiswa atau merubah demografi masyarakat.

Sedighi menegaskan, musuh pemerintah dan revolusi harus tahu bahwa rakyat Iran sampai hari ini tidak pernah tunduk pada dominasi kekuatan manapun dan tidak pernah mematuhi musuh.

Pemilu Majelis Syura Islam (parlemen) ke-10 dan Dewan Ahli Kepemimpinan Iran (khobregan) ke-5, Jumat (26/2) digelar serentak di seluruh Iran.

Pemilu Majelis Syura Islam Iran dan Khobregan dimulai Jumat (26/2) pukul 8.00 hingga 18.00. Di beberapa tempat pemungutan suara, jika dibutuhkan dan mendapat pengesahan Kementerian Dalam Negeri Iran, batas waktu itu bisa diperpanjang.

Masyarakat Iran akan memilih 290 anggota Majelis Syura Islam dan 88 anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Iran.

Read 1370 times