Pesan Rahbar Untuk Para Mahasiswa

Rate this item
(0 votes)
Pesan Rahbar Untuk Para Mahasiswa

Ayatullah Khamenei
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, pada Sabtu (2/7) bertemu dengan para mahasiswa dan pewakilan dari berbagai lembaga kemahasiswaan, menjelaskan berbagai masalah terkait kemahasiswaan, ekonomi, politik dan perkembangan terbaru.

Penekanan pada dua elemen utama iman dan keakraban dengan Al-Quran, merupakan pokok pidato Ayatullah Khamenei dalam menganalisa berbagai masalah.

 

Rahbar menyinggung masalah perlawanan determinan dan tidak dapat dipungkiri bangsa Iran dalam menghadapi kaum imperialis seraya mengatakan, “Titik awal perlawanan tersebut adalah ketika bangsa Iran memutuskan untuk independen dan maju di mana masalah tersebut tidak sesuai dengan kepentingan kekuatan hegemoni global.”

 

Menyinggung salah satu dimensi penting perlawanan di hadapan tekanan dan makar musuh yang berlanjut sejak awal kemenangan Revolusi Islam hingga kini, Rahbar menjelaskan bahwa dewasa ini makar musuh lebih rumit dan telah memasuki sektor perang lunak.

 

Jelas bahwa selama bangsa Iran melawan ketamakan dan musuh, maka perlawanan itu akan tetap ada. Untuk mengakhiri perlawanan tersebut, seperti yang dijelaskan Ayatullah Khamenei, hanya ada dua jalan; Republik Islam Iran sedemikian kuat dan kokoh sehingga pihak lawan tidak berani menyerang atau Republik Islam Iran kehilangan identitasnya dan hanya raga tanpa nyawa yang tersisa.

 

Beliau menenkankan bahwa untuk mengakhiri perlawanan tersebut, “menggapai kekuatan penuh” merupakan acuan bangsa Iran dan menegaskan, tidak diragukan bahwa di medan yang luas ini diperlukan kekuatan dan iman yang kokoh. Namun dalam hal ini juga terdapat berbagai tantangan besar yang mencakup berbagai isu ekonomi hingga ancaman militer. Oleh karena itu, syarat pertama perlawanan itu adalah pengokohan pondasi ekonomi dan peningkatan kemampuan pertahanan.

 

Pada semua sektor tersebut, para pemuda khususnya mahasiswa, termasuk di antara khazanah besar serta pendukung perlawanan dan kekuatan Republik Islam Iran. Sebab itu, Rahbar menegaskan bahwa jika mata tidak terbuka dan tidak ada keawasan, mungkin seorang mahasiswa akan melakukan kesalahan dalam mengidentifikasi kawan dan lawan atau dalam menganalisa berbagai masalah regional dan global, serta dalam peritungan.

 

Beliau secara tegas mengimbau para mahasiswa untuk “berprasangka buruk” terhadap gerakan media musuh dan menegaskan, “Musuh dengan dana besar, menggulirkan program media yang rumit dan meluas anti-Republik Islam Iran, di mana tujuan utamanya adalah menutupi kekuatan dan membesar-besarkan kelemahan dan sisi negatif Republik Islam Iran guna menciptakan keputusasaan dalam masyarakat dan para pemuda.”

 

Rahbar lebih lanjut menyinggung berbagai pelajaran getir bagi bangsa Iran di masa lalu yang didapat dari Barat. Pelajaran tersebut antara lain pemaksaan diktatorisme dan despotisme Pahlevi, penggulingan pemerintahan nasional melalui kudeta, sanksi-sanksi, dukungan terhadap kelompok-kelompok anti-revolusi, perang yang dipaksakan serta dukungan terhadap rezim Saddam, penembakan jatuh pesawat sipil Iran hingga ketidakpatuhan dan pelanggaran pada kesepakatan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), semuanya adalah permusuhan Barat khususnya Amerika Serikat terhadap Iran.

 

Berdasarkan fakta tersebut, Rahbar menekankan, inti dan identitas Revolusi Islam menjadi target utama konfrontasi musuh dengan bangsa Iran. Oleh karena itu, rasionalitas menetapkan agar musuh seperti ini harus dihadapi dengan pintar dan dengan manajemen. (MZ)

Read 1671 times