— Ternyata masalah politik bisa terbawa hingga ke arena olahraga, dan itu terjadi dalam laga cabang judo di Olimpiade Rio 2016.
Pejudo Mesir Islam El Shehaby mendapat kecaman dari penonton ketika enggan menjabat tangan pejudo Israel Or Sasson yang mengalahkannya.
Sasson mengalahkan El Shehaby setelah dua kali membanting atlet Mesir itu kala laga menyisakan waktu satu setengah menit.
Setelah dibanting untuk kali kedua, El Shehaby sempat terbaring di lantai selama beberapa waktu sebelum bangun dan berdiri di depan Sasson di hadapan para wasit.
Namun, saat Sasson mengulurkan tangan kanannya dengan maksud mengajak El Shehaby berjabat tangan, pria Mesir itu tidak menanggapi sambil menggelengkan kepala.
Melihat situasi tersebut, wasit langsung memanggil El Shehaby dan memerintahkan dia untuk membungkukkan badan.
El Shebahy menanggapi perintah wasit itu dengan anggukan kepala cepat dan dia enggan berkomentar soal sikapnya itu usai pertandingan.
Para pejudo biasanya berjabat tangan atau saling membungkukkan badan di awal dan akhir pertandingan sebagai bentuk penghormatan terhadap lawan yang biasa dilakukan dalam seni bela diri asal Jepang ini.
Federasi Judo Internasional (IJF) mengatakan, terlepas dari keengganan El Shehaby menjabat tangan Or Sasson, pertarungan kedua atlet itu sudah merupakan sebuah kemajuan.
"Ini sudah merupakan kemajuan besar bahwa atlet dari negara Arab bersedia bertanding melawan atlet Israel," kata juru bicara IJF Nicolas Messner.
Messner menambahkan, memang tak ada kewajiban atau aturan yang mengharuskan atlet judo harus berjabat tangan usai bertanding. Namun, kata dia, saling membungkukkan badan sudah wajib hukumnya.
Messner melanjutkan, meski El Shehaby akhirnya membungkukkan badan, federasi akan mengevaluasi laga itu dan memutuskan langkah selanjutnya yang akan diambil.
Keputusan El Shehaby ini kemungkinan besar akibat tekanan yang diberikan sejumlah tokoh garis keras Mesir terkait jadwal laganya melawan atlet Israel itu.
Pada Kamis (11/8/2016), Mataz Matar, seorang pembawa acara di stasiun televisi Al-Sharq mendesak El Shehaby untuk menarik diri dari laga tersebut.
"Berhati-hatilah anakku, jangan tertipu atau menipu dirimu sendiri bahwa kamu akan berlaga dan mengalahkan atlet Israel dan membuat Mesir bangga," ujar Matar.
"Mesir akan menangis, Mesir akan bersedih dan kau akan dianggap sebagai pengkhianat di mata rakyat Mesir," tambah Matar.
Namun, ketua Komite Olimpiade Mesir Hisham Hatab seperti dikutip harian al-Masry al-Youm mengatakan, laga antara El Shehaby dan Or Sasson tetap akan digelar.
"Islam (El Shehaby) akan tetap bertanding. Delegasi kami tak mengizinkan untuk mencampurkan politik dan olahraga," ujar Hatab.
Di ranah politik, Mesir merupakan salah satu negara Arab yang meneken perjanjian damai dan memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.