Sedikitnya 11 orang tewas akibat ledakan bom mobil yang menarget sebuah pos pemeriksaan polisi di provinsi Sirnak, tenggara Turki.
Ledakan itu terjadi Jumat (26/8), dan menimbulkan kerusakan parah pada markas besar polisi khusus anti huru-hara di kota Cizre. Sekitar 78 orang dilaporkan terluka.
Laporan awal menyebutkan banyak orang telah tewas dan terluka dalam insiden teror tersebut. Sumber-sumber rumah sakit menyebutkan sebagian bessar korban tewas akibat ledakan itu masih belum diketahui identitas mereka.
Sebuah rekaman video disiarkan di televisi nasional Turki menunjukkan kepulan asap hitam dari lokasi ledakan.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun kantor berita Anadolu yang dikelola pemerintah, menuding Partai Buruh Kurdistan (PKK) mendalangi ledakan massif tersebut.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengutuk serangan itu, dan mengatakan serangan tersebut hanya akan memperkuat tekad negaranya dalam memerangi militan "di dalam maupun luar negeri."
Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim juga membenarkan jumlah korban tewas akibat ledakan bom yang katanya berasal dari sebuah truk bermuatan bahan peledak.
"Tidak ada kelompok teroris yang mampu menyander Republik Turki," katanya kepada wartawan di Istanbul, menambahkan, "Kami akan memberikan respon setimpak kepada para kriminal ini."
Sirnak berbatasan dengan Suriah dan Irak dan mayoritas warga wilayah itu adalah dari etnis Kurdi.
Sebelumnya, provinsi Sirnak ini juga menyaksikan sejumlah bentrokan sengit antara tentara Turki dan gerilyawan PKK sejak runtuhnya proses perdamaian antara kedua belah pihak tahun lalu.
