Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menyerukan masyarakat internasional untuk mengecam pembunuhan seorang wartawan Press TV di Suriah.
"Saya berharap peristiwa seperti itu tidak akan terulang di mana saja di dunia dan saya berharap bahwa semua pihak tanpa memperhatikan preferensi pribadi, akan mengutuk peristiwa tersebut," kata Ahmadinejad dalam sebuah konferensi pers setelah pidatonya di sidang tahunan Majelis Umum PBB ke-67 di New York, Rabu (26/9).
Presiden Iran menyatakan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya wartawan Press TV Maya Naser.
Para militan di Suriah menyerang dan membunuh Maya Naser, seorang wartawan Press TV dan melukai Hossein Mortada, Kepala Biro televisi al-Alam dan Press TV di Damaskus, ibukota Suriah.
Press TV dan al-Alam adalah jaringan televisi Iran yang masing-masing berbahasa Inggris dan Arab.
Naser ditembak oleh penembak jitu (sniper) sementara Mortada ditembak di punggungnya. Saat itu, keduanya tengah meliput ledakan bom kembar yang menargetkan gedung komando militer di Damaskus, ibukota Suriah, dan menewaskan sedikitnya empat pasukan keamanan Suriah.
Maya Naser lahir pada tanggal 30 Juli 1979 di Suriah. Ia pernah belajar ilmu politik, fasih berbahasa Arab dan Inggris dan telah bekerja di berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Suriah, Lebanon, Yordania, Mesir dan Bahrain.(IRIB Indonesia/RA)