Pembangkit listrik tenaga nuklir keempat Pakistan diaktifkan pada Rabu (28/12), sebuah langkah kolaborasi bersama China, untuk menambah 340 megawatt ke jaringan nasional sebagai bagian dari upaya pemerintah mengakhiri defisit energi
Pembangkit nuklir itu di resmikan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif.
Pembangkit ini dibangun di Chashma, provinsi Punjab Pakistan. Sebelumnya, Beijing sudah membangun dua reaktor nuklir lainnya, dengan kapasitas gabungan lebih dari 600 megawatt.
Reaktor Chashma-III, yang terletak sekitar 250 kilometer barat daya dari ibu kota Islamabad, adalah reaktor ketiga yang dibangun sebagai bagian dari kerja sama antara Komisi Energi Atom Pakistan (PAEC) dan Perusahaan Nuklir Nasional China (CNNC).
“Proyek pembangkit listrik berikutnya dengan kapasitas terpasang 340 megawatt atau C4, juga sedang dibangun di Chashma dengan bantuan China. Insya Allah, ini akan beroperasi dan terhubung dengan jaringan transmisi nasional bulan April tahun 2017,” kata Sharif dalam upacara hari Rabu (28/12).
Produksi listrik Pakistan sekarang kira-kira 16 ribu megawatt, termasuk produksi listrik tenaga nuklir.
Pemerintah Pakistan berencana meningkatkan produksi listrik kira-kira 60 persen, terutama melalui proyek-royek tenaga batu-bara, gas, dan air yang didanai China yang sedang dibangun dalam usaha memperkuat usaha Sharif untuk terpilih kembali dalam pemilu berikut yang akan diadakan awal tahun 2018.
Pakistan adalah salah satu dari beberapa negara berkembang yang mengejar energi atom setelah bencana nuklir Fukushima di Jepang pada 2011. Negara tersebut berusaha untuk menutup kekurangan listrik mereka hingga 7.000 megawatt pada puncak musim panas, atau sekitar 32 persen dari total permintaan.
Ketika Sharif memangku jabatan tahun 2013, Pakistan menghadapi pemadaman wajib sampai 12 jam sehari, yang melumpuhkan kehidupan sehari-hari dan menjerumuskan kegiatan usaha ke dalam kegelapan.
Perdana Menteri dalam pidatonya hari Rabu (28/12) menyatakan lagi janji kampanyenya untuk menyelesaikan krisis tersebut sebelum pemilu berikut.