Kantor berita dunia melaporkan Sedikitnya sembilan penambang India tewas dan hampir 24 penambang terperangkap ketika limbah tambang runtuh di lokasi tambang batubara, Jumat (30/12/16)
Insiden ini terjadi di negara bagian, India Timur negara, di tambang Lalmatia milik Eastern Coalfield Limited (ECL), anak perusahaan tambang terbesar dunia. Wilayah Jharkhand juga yang merupakan wilayah tambang batu bara terbesar di India. Namun, penerapan aturan keselamatan kerja di sana diduga masih di bawah standar,
“Sejauh ini, sembilan jenazah telah ditemukan,” kata RR Amitabh, direktur umum di kantor proyek ECL kepada Reuter. Operasi pencarian tengah berlangsung dan jumlah pasti orang-orang yang terperangkap harus dipastikan, ujarnya.
Pasukan Nasional Bantuan Bencana India (NDRF) telah tiba di lokasi indsiden. Mereka dikerahkan demi membantu upaya penyelamatan badan pertolongan lokal.
Menurut General Manager Perusahaan Pengelola Pertambangan Rajmahal Open Cast Mines, SK Singh upaya penyelamatan menemui tantangan besar.
"Asap tebal menghalangi petugas untuk masuk ke lokasi tambang," kata Singh. Peristiwa ini turut menggugah perasaan Perdana Menteri India, Narendra Modi. Lewat media sosial Twitter dirinya menyampaikan bela sungkawa atas kejadian tersebut.