Kekejaman Penjara Israel Terhadap Pemuda Palestina

Rate this item
(0 votes)
Kekejaman Penjara Israel Terhadap Pemuda Palestina

Fawzi al-Junaidi, pemuda 16 tahun Palestina, digiring 23 tentara Zionis dan membuktikan  penyiksaan penjara Tel Aviv.

Hingga kini keputusan sepihak Trump terus mendapatkan protes di Palestina. Dalam salah satu unjuk rasa ada sebuah penangkapan yang dilakukan oleh aparat keamanan Zionis. Hal yang aneh dalam kejadian tersebut adalah penangkapan pemuda 16 tahun, Fawzi al-Junaidi yang digiring bak penjahat kelas kakap oleh 23 tentara Zionis.

Beberapa media internasional memposting foto penangkapan al-Junaidi di Bab al-Zawiyah, di tengah kota al-Khalil, yang dikerumuni oleh 23 tentara keamanan Zionis. Postingan tersebut telah membangkitkan amarah rakyat Palestina.

Seorang wakil Palestina, Ma’mun al-Hashim, berhasil menemui al-Junaidi di penjara Israel di Aufar, dekat Ramallah untuk mendengarkan detail kasus penangkapannya.

Al-Junaidi menceritakan bahwa pada tanggal 6 Desember ada sebuah unjuk rasa di al-Khalil. Ia keluar untuk menemui salah satu saudaranya yang ikut demo, tapi tak disangka salah satu tentara Zionis melihatnya dan langsung menyerang dan memukul keras kepalanya dengan senjata M-16. Lebih lanjut dia menceritakan:

“Kemudian tentara yang lain ikut mendekat dan mereka mengatakan hal-hal yang tidak pantas kepadaku. Mereka melemparku dan tanpa henti memukuli wajah dan kepala dengan senjata di tangan mereka.

Para tentara mengikat kedua tanganku dengan sebuah tali plastik dengan sangat keras hingga tanganku terluka. Mataku juga ditutup dengan kain lalu mereka menggiringku.

Di jalan mereka terus memukuliku. Ketika sedang dipukuli, sepatuku mau lepas. Ketika aku berusaha menahan agar sepatu tidak lepas, mereka tambah memukuliku hingga salah satu tentara melepas sepatu dan akupun berjalan tanpa alas kaki.

Tentara Israel mengurungku di kamar gelap. Mereka mulai menyiksaku seperti binatang. Mereka menyiram kakiku dengan air dingin dan terus memukuli. Saking keras dan banyaknya pukulan, aku pun hampir pingsan.”

Dilaporkan bahwa karena banyak menerima pukulan, ada banyak legam hitam di sekujur tubuh Fawzi. Bahkan saking buruknya kesehatan sang bocah, salah satu penjara tidak mau menerimanya. Akhirnya ia dikirim ke rumah sakit, kemudian dari rumah sakit dikirim ke penjara Aufar.

Al-Hashim menjelaskan bahwa Zionis telah melanggar hak dan hukum tahanan yang dibuat oleh mereka sendiri. Al-Junaidi diinterogasi dalam keadaan tangan dibelenggu. Wakil tidak boleh hadir dan keluarganya juga tidak diizinkan menjenguk. Kemudian sebuah surat dengan Bahasa Ibrani ditaruh dihadapannya untuk ditandatangani tanpa diterjemahkan isi surat tersebut.

“Tanpa alasan tertentu, Zionis memperpanjang waktu tahanannya hingga 18 Desember. Dan hingga kini belum ada kejelasan pembebasannya” lanjut wakil Palestina tersebut.

Read 1885 times