Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma’ruf Amin menilai bahwa lembaga penyiaran dan media sangat penting dan strategis di tengah keberadaan media sosial (medsos) yang sudah menguasai kehidupan masyarakat sekarang ini.
Menurut Kantor Berita ABNA, Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma’ruf Amin menilai bahwa lembaga penyiaran dan media sangat penting dan strategis di tengah keberadaan media sosial (medsos) yang sudah menguasai kehidupan masyarakat sekarang ini. Menurutnya, pemerintah harus punya kontrol terhadap medsos.
“Sekarang menjadi media strategis menyampaikan pesan dan mengedukasi masyarakat karena bisa mengkomunikasikan berbagai apa yang kita harapkan sampai ke masyarakat. Dan Sekarang ini masyarakat sudah sangat medsos minded,” katanya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, pada Senin (2/4).
Kiai Ma’ruf mengingatkan para pengguna medsos agar mewaspadai setiap informasi yang ada di dunia maya. Apalagi informasi yang berisi konten merusak dan meresahkan masyarakat, seperti hoaks dan adu domba. Pemerintah juga perlu mengambil langkah tegas seperti melakukan pembatasan, penutupan situs, hingga menghukum pemilik akun yang menyebarkan informasi hoax dan berdampak luas bagi masyarakat.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri, lanjut dia, sudah mengeluarkan fatwa tentang bermuamalah melalui medsos supaya masyarakat tidak mudah percaya terhadap setiap berita yang datang. “laa yadkhulul jannata nammamun: tidak masuk surga (bagi orang yang) pengadu domba,” ucapnya.
Ulama dan pemerintah harus bersama-sama mengawal perilaku pengguna Medsos agar tidak mudah termakan hoaks, adu domba, dan fitnah. “Bahayanya luar biasa, orang tidak bersalah difitnah, dimaki-maki, kemudian dibuat berita bohong,” ujarnya.
“Kita (ulama) dari sisi pemahamannya, aspek moralitasnya, dan pemerintah menindak. Artinya mengambil hukuman,” tambah Kiai Ma’ruf.