Presiden Turki mengancam akan membuka perbatasan negaranya ke Eropa jika mereka tidak membantu rencana Ankara untuk menciptakan zona aman di wilayah utara negara ini.
Recep Tayyip Erdogan dalam statemen yang disampaikan di Istanbul hari Sabtu (26/10) mendesak dukungan negara-negara Eropa terhadap prakarsa Ankara untuk menciptakan zona aman demi mencegah masuknya kelompok-kelompok bersenjata dari Suriah.
Presiden Turki kembali menyebut kelompok-kelompok Kurdi di Suriah utara sebagai teroris, dan meminta mereka menarik diri dari daerah-daerah zona penyangga keamanan yang disepakati Turki dan Rusia, jika tidak operasi militer akan dilanjutkan.
Invasi militer Turki ke wilayah utara Suriah menyulut kritik internasional yang luas, tapi Erdogan mengklaim operasi militer itu bertujuan untuk mengamankan perbatasan Turki dan masyarakat internasional harus menghormatinya.
Invasi militer Turki ke Suriah yang dimulai sejak 9 Oktober 2019, dengan dalih menumpas terorisme dan membersihkan perbatasan Suriah-Turki.
Rakyat dan pemerintah Suriah, bersama dengan komunitas internasional telah mengutuk invasi militer Turki di wilayahnya.