Mike Pence, Wakil Presiden AS, mengadakan kunjungan ke Irak. Kunjungan tersebut dilaksanakan tanpa ada pemberitaan sebelumnya.
Jadwal serta cara kunjungan ini tentu tidak sesuai dengan tata etika diplomasi. Berkunjung tanpa undangan, lalu menemui pasukan di Ayn al-Assad Airbase tanpa menghormati kedaulatan serta petinggi pemerintahan Irak. Tak bisa dipungkiri lagi, etika Wakil Presiden AS ini mendapatkan protes dan kritik dari banyak pihak.
Salah satu jurnalis AS di radio nasional Amerika mengutip pernyataan petinggi AS yang memohon kepada Mike Pence agar menghentikan etika buruknya atas PM Irak. “Mike Pence meminta PM Abdul-Mahdi untuk menemuinya di Ayn al-Assad”, jelasnya.
Petinggi Washington menyatakan bahwa permohonan ini ditolak oleh PM Irak. “Warga Irak adalah warga yang penuh harkat dan martabat”, kata petinggi AS tersebut seraya menjelaskan kunjungan berbahaya Wapres.
Kunjungan tak biasa seperti ini bukan hanya dilakukan kali ini saja. Pemimpin Gedung Putih, Donald Trump, pernah melakukan hal yang sama, tepatnya di saat Natal.