Presiden Iran menyinggung sanksi luar biasa Amerika Serikat terhadap rakyat Iran dan mengatakan, Amerika adalah negara penjahat dan teroris.
Hassan Rouhani, Selasa (3/12/2019) bertepatan dengan "Hari Difabel Internasional", saat bertemu sejumlah penyandang cacat di Tehran menuturkan, Amerika dengan menerapkan sanksi menindas yang disebutnya tekanan ekonomi paling keras, ingin menundukkan rakyat Iran.
Rouhani menambahkan, rakyat Iran di bawah tekanan ekonomi berat, dan sanksi menindas, mampu menjaga kemuliaannya dan dengan perlawanan serta kesabaran, mereka berhasil melewati kondisi sulit dan akhirnya menang.
Presiden Iran menjelaskan, perlawanan rakyat Iran telah memaksa musuh berusaha berdialog dan berunding dengan Tehran, serta mengirim pesan-pesan khusus.
"Pesan dan permintaan khusus untuk berunding musuh, bertolak belakang dengan klaim yang selalu dipublikasikan mereka, dan Eropa yang merupakan penengah, juga mengetahui hal ini," pungkasnya.