Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) meminta negara-negara tetangga Myanmar untuk menerima Muslim Rohingya yang mengungsi karena menghindari serangan brutal para warga Buddhist.
Permintaan itu dikemukakan setelah puluhan Muslim tewas dalam gelombang baru serangan oleh ekstrimis Budha di Myanmar di Propinsi Rakhine.
"Kami meminta negara-negara tetangga untuk membuka perbatasan mereka dan menyediakan jalur aman dan juga bantuan apa pun yang dapat mereka berikan," demikian dilaporkan AFP mengutip Vivian Tan, juru bicara Asia-Pasifik untuk Komisaris Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR).
UNHCR mengemukakan permintaan tersebut sehari setelah sedikitnya 130 pengungsi Muslim Myanmar hilang setelah kapal mereka tenggelam di perbatasan antara Myanmar dan Bangladesh.
Gelombang baru kekerasan komunal meletus pekan lalu setelah ekstremis Budha menyerang warga Muslim Rohingya dan membakar rumah-rumah mereka di beberapa desa di kawasan konflik.
Militer dan aparat Myanmar diduga menyediakan bensin kepada para penyerang untuk membakar rumah-rumah penduduk desa Muslim dan memaksa mereka mengungsi.
UNHCR menyatakan sekitar 3.000 pengungsi Rohingya mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsi di pinggiran Sittwe, ibukota Propinsi Rakhine.
Kamp-kamp PBB sudah kesulitan menampung 75.000 pengungsi yang terlantar akibat kekerasan sejak bulan Juni lalu.(IRIB Indonesia/MZ)