Iran tengah mempersiapkan peringatan 41 tahun kemenangan Revolusi Islam. Salah satu kehormatan Republik Islam Iran pada tahun-tahun ini adalah kemampuannya untuk melawan musuh dan menanggapi ancaman apa pun.
Dalam pidatonya di Khutbah Jumat di Tehran minggu ini menjelang peringatan empat puluh satu tahun kemenangan Revolusi Islam Iran, Marsekal Aziz Nasirzadeh, Komandan Angkatan Udara Republik Islam Iran, menyatakan:
"Selain mampu memberikan keamanan di kawasan dan menanggapi ancaman apa pun dengan cepat, kami memiliki kemampuan untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas serta tidak memerlukan kehadiran militer asing di kawasan Asia Barat."
Marsekal Aziz Nasirzadeh, Komandan Angkatan Udara Republik Islam Iran
Dengan sejarah kehormatan dan kemenangan berulang ditambah perjuangan penuh pengorbanan selama delapan tahun perang suci, Angkatan Udara Angkatan Darat telah melakukan pekerjaan besar dalam memaksakan keinginan politik dan militer terhadap musuh, mempertahankan arteri ekonomi negara dan menjaga keamanan.
Angkatan Udara Angkatan Iran menanggapi invasi musuh Baath dengan menerapkan operasi besar dan kecil pada awal perang yang dipaksakan, yang akan selalu tetap dalam sejarah negara itu.
Pada periode pasca perang, Angkatan Udara Iran juga fokus pada proyek-proyek baru untuk membangun pesawat tempur dan pesawat udara baru untuk Angkatan Udara serta mengimplementasikan proyek-proyek baru seperti merancang dan membangun pesawat tempur Kowsar, Saeqeh dan Azarakhsh sebagai keberhasilan dari upaya tanpa henti ini.
Jet tempur Kowsar diluncurkan pada Agustus 2018 dengan dihadiri Presiden dan Menteri Pertahanan Iran. Pesawat Kowsar adalah pesawat tempur modern dengan misi dukungan rudal dekat udara yang dibangun seluruhnya di dalam negeri, menjadikan Iran salah satu dari sedikit negara dengan teknologi untuk merancang dan membangun pesawat tempur.
Beberapa hari setelah pengumuman itu, Wakil Komandan Militer Iran Brigadir Jenderal Mohammad Hossein Dadras mengatakan kepada wartawan, "Jet tempur Kowsar tidak sebanding dengan rekan-rekan asingnya serta jauh lebih mampu dan telah diperbarui."
Angkatan Udara Republik Islam Iran berada bersama pasukan Angkatan Bersenjata lainnya, khusunya Pasukan Dirgantara telah berperan dalam memperkuat kemampuan pertahanan udara negara dengan memanfaatkan kapasitas dan kemampuan internalnya.
Di bidang perang elektronik, yang merupakan salah satu sistem terpenting yang memengaruhi kemampuan tempur udara, Angkatan Udara Iran dan Pasukan Dirgantara telah mencapai prestasi signifikan yang responsif terhadap senjata paling canggih milik musuh.
Brigjen Amir Ali Hajizadeh, Komandan Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), pada hari Kamis, 6 Februari, di sela-sela acara menunjukkan bagian-bagian terbaru dari pesawat tak berawak Global Hawk milik Amerika serikat yang berhasil ditemukan dan ditembak jatuh pada 20 Juni oleh sistem udara 3 Khordad Pasukan Dirgantara IRGC setelah melanggar wilayah udara Iran di daerah pegunungan Mubarak (selatan Iran), mengatakan, "Iran sekarang telah mengenali seluruh kode dan frekuensi drone Amerika Serikat Global Hawk."
Pasukan Angkatan Udara Iran saat ini dianggap sebagai angkatan udara konvensional yang kuat di tingkat regional karena dua alasan:
Jatuhnya drone Global Hawk Amerika Serikat
Pertama, kemampuan untuk memproduksi peralatan canggih yang dibutuhkan dalam pertempuran udara. Dalam hal ini, Angkatan Udara Iran telah mampu mempertahankan teknologi terkini bagi pertahanan udara dan pencegahan.
Kedua, tingginya tingkat pengetahuan militer dalam pertempuran udara dan pelatihan khusus.
Memanfaatkan sumber daya manusia yang terampil dan berpegang pada nilai-nilai ilahi serta menggunakan peralatan pertahanan dalam negeri yang modern dan canggih telah melipatgandakan kemampuan militer Angkatan Udara Republik Islam Iran.
Prestasi ini telah menjadikan Angkatan Udara Republik Islam Iran membuatnya unik dan luar biasa dikarenakan keberanian, keyakinan dan juga memanfaatkan pengalaman 8 tahun perang suci sebagai satu perang klasik yang lama menyebabkan pasukan Angkatan Udara Iran menjadi pasukan kuat di kawasan.