Angkatan Bersenjata Iran menyebut kehadiran militer AS di Teluk Persia, Selat Hormuz dan Laut Oman sebagai gangguan bagi keamanan regional.
"Segala bentuk aksi ilegal dan provokatif musuh terhadap teritorial Iran akan ditindak tegas," kata angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam sebuah pernyataan hari Senin (27/4/2020).
"Pembentukan koalisi palsu yang dipimpin AS dengan dalih mempertahankan keselamatan kapal pelayaran internasional merupakan langkah provokatif yang berbahaya serta mengganggu perdamaian dan keamanan di kawasan," tegasnya.
Angkatan bersenjata Iran kepada AS menekankan bahwa satu-satunya alternatif yang aman dan terjamin untuk menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan Teluk Persia, Selat Hormuz dan Laut Oman adalah menarik pasukan AS dan sekutu mereka yang selama ini menjadi entitas pengganggu perdamaian dan keamanan.
"Republik Islam bukan pihak yang memulai konflik maupun friksi di kawasan, tetapi akan selalu mempertahankan integritas teritorialnya dengan kewaspasdaan, ketangguhan dan kekuatan penuh menghadapi setiap manuver dan provokasi musuh, termasuk Amerika Serikat," pungkasnya.
Sebelumnya, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, Mayjen Hossein Salami Kamis (23/4/2020) mengatakan unit maritim IRGC sudah diperintahkan untuk menyerang kapal perang pasukan Amerika yang mengancam kapal perang atau non-perang Iran.
Sehari sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menginstruksikan kepada pasukan Angkatan Laut (AL) AS untuk menghancurkan kapal Iran yang disebutnya mengganggu kapal-kapal Amerika.
"Saya telah menginstruksikan Angkatan Laut AS untuk menembak jatuh dan menghancurkan setiap kapal perang Iran jika mereka melecehkan kapal kami di laut," tulis Trump di akun twitternya.(