Amerika Serikat kemanapun ia pergi akan menciptakan ketidakamanan dan instabilitas di sana.
Komandan Angkatan Laut, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, Laksamana Alireza Tangsiri kembali menegaskan sikap Iran dan mengatakan, Amerika berusaha menyulut ketegangan, dan peperangan di kawasan Asia Barat, dan tidak ada jalan lain selain Amerika keluar dari kawasan ini.
Presiden Amerika Donald Trump beberapa bulan lalu mengatakan, Teluk Persia sudah tidak penting lagi bagi Amerika tidak seperti dulu. Statemen Trump ini awalnya membingungkan, namun pernyataan-pernyataan berikutnya ditambah lawatan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo ke kawasan, maka menjadi jelas bahwa Amerika sedang mengincar target-target baru dari kehadiran militernya di Teluk Persia.
Bulan Juli 2019, Trump dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi NBC mengatakan salah satu alasan kehadiran militer Amerika di kawasan adalah untuk melindungi Arab Saudi dengan imbalan sejumlah uang.
Trump menuturkan, berbeda dengan sebelumnya, Amerika memberi perlindungan kepada Saudi tanpa dibayar sedikitpun, sekarang perlindungan militer ini membawa keuntungan finansial, dan Saudi harus membayar 400 miliar dolar kepada kita.
Seorang analis politik Tunisia, Lotfi Al Obeidi mengatakan, Amerika mendapat keuntungan besar dari kampanye Iranfobia, Washington dengan membesar-besarkan ancaman Iran, berhasil meraup miliaran dolar hasil penjualan senjata ke Saudi dan Uni Emirat Arab. Amerika dengan menyulut ketegangan di Teluk Persia, berusaha memaksa negara-negara kawasan menandatangani kontrak pembelian senjata, dan memulihkan hubungan mereka dengan rezim Israel, sehingga proyek Kesepakatan Abad dapat terwujud.
Di sisi lain, dengan alasan yang dibuat-buat terkait keamanan pelayaran kapal-kapal di Teluk Persia, Selat Hormuz dan Laut Oman, Amerika membentuk koalisi maritim multinasional di kkawasan, dan dengan mengerahkan, menambah dan menempatkan armada perangnya, ia melakukan langkah di luar norma internasional dan hukum. Iran berulangkali memperinngatkan dunia tentang manuver yang mengancam stabilitas, dan merusak sistem serta keamanan kawasan, juga melanggar aturan internasional yang dilakukan Amerika.
Dalam hal ini Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran minggu lalu memperingatkan tegas Amerika dan sekutu-sekutunya untuk tidak menciptakan ketegangan dan konflik di kawasan.
Komandan IRGC Mayjen Hossein Salami di sela kunjungannya ke kepulauan Abu Musa, Tonb Bozorg dan Qesm, melihat kesiapan pasukan Iran yang ditempatkan di sana dan menuturkan, kami katakan kepada Amerika, kami sepenuhnya serius dalam melindungi keamanan nasional, perbatasan maritim, keamanan pelayaran kapal, dan keamanan pasukan kami, setiap langkah destruktif pasti akan dibalas tegas.
Jelas bahwa pergerakan kapal-kapal perang Amerika di Teluk Persia adalah aksi petualangan dan provokatif yang bisa berdampak buruk bagi pasukan agresor termasuk Amerika.
Statemen Komandan AL IRGC, Laksamana Alireza Tangsiri terkait urgensi menjaga keamanan, dan bahwa dengan keluarnya pasukan Amerika dari Asia Barat, kawasan akan bersih dari masalah, sehingga keamanan bisa diwujudkan, menunjukkan hal di atas.