Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar mengatakan, negara-negara Barat dalam menangani pandemi global Virus Corona mengalami kegagalan di bidang manajemen, falsafah sosial dan akhlak.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Minggu (10/5/2020) dalam video conference dengan Badan Nasional Penangan Virus Corona Iran di 31 provinsi negara ini menggarisbawahi kegagalan Barat dalam ujian global perang melawan Corona dan menuturkan, Barat dan orang yang kebarat-baratan tidak bersedia menyaksikan kegagalan ini, tapi berbagai dimensi kelamahan Barat harus dipelajari dan dijelaskan, karena pemilihan opsi-opsi penting bagi bangsa-bangsa dunia tergantung pada kesadaran ini.
Sehubungan dengan kegagalan sistem manajemen negara Barat, Rahbar menjelaskan, penyebaran Virus Corona di Amerika dan Eropa terjadi belakangan setelah negara lain, artinya negara-negara ini punya kesempatan untuk bersiap menghadapi virus ini, tapi mereka tidak mampu membuktikan kehebatan sistem manajemennya, tampak pada tingginya angka warga yang tertular dan meninggal di Amerika dan beberapa negara Eropa karena Corona, dan berbagai permasalahan yang menimpa masyarakat di negara-negara itu seperti pengangguran.
Menurut Ayatullah Khamenei, falsafah sosial Barat juga gagal dalam menghadapi Virus Corona. Semangat dan kandungan falsafah sosial di Barat berlandaskan materialisme dan uang, oleh karena itu mereka di Barat tidak memperhatikan orang lanjut usia, orang sakit, orang yang tak punya uang, dan orang terbelakang. Karena lapisan masyarakat ini tidak punya kemampuan menghasilkan uang, dan materi, maka dari itu banyak orang meninggal di panti jompo, dan realitas ini menjadi bukti nyata kegagalan falsafah sosial Barat.
Rahbar juga menyinggung kegagalan di bidang moral publik Barat, yang tampak dalam sejumlah kasus seperti orang-orang yang menggeruduk toko-toko. Warga Barat, katanya, dengan semua klaimnya dalam hal ini, juga gagal, dan kenyataan ini harus dijelaskan pada masyarakat dunia.
Di sisi lain, Ayatullah Khamenei menyebut kinerja rakyat dan pemerintah Iran dalam memerangi penyebaran Covid-19 di berbagai dimensi sosial, budaya, medis, kesehatan, sains, manajemen, dan pelayanan, sebagai gerakan jihad, agung dan membanggakan.
"Rakyat mulia Iran dengan sikap kokoh dan sabarnya berhasil melalui ujian ini, dan menunjukkan budaya Islam dan Iran kepada dunia," pungkasnya.