Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan kelompok perlawanan harus dibiarkan beroperasi untuk melawan rencana rezim Zionis menganeksasi sebagian besar wilayah Tepi Barat, Palestina.
Haniyeh dalam sebuah pernyataan Rabu (13/5/2020) malam, menekankan pentingnya persatuan untuk melawan rencana aneksasi daerah-daerah di Palestina dan imperialisme rezim Zionis.
"Bangsa Palestina tidak dapat menyerahkan tanah dan cita-cita mereka," tegasnya.
Hamas, lanjutnya, mendukung setiap langkah serius dan nyata oleh rakyat Palestina untuk melawan prakarsa rezim Zionis.
Pada kesempatan itu, Haniyeh menjelaskan alasan Hamas membatalkan kehadirannya dalam seminar para pemimpin Palestina yang akan digelar Sabtu depan di kota Ramallah.
"Pertemuan-pertemuan yang dipimpin oleh Otorita Ramallah tidak akan berguna, karena tidak memiliki rencana nyata untuk mendukung isu Palestina," ujarnya.
Haniyeh mengingatkan bahwa pertemuan apapun tidak akan bermanfaat di bawah bayang-bayang penjajahan. "Kami mendesak Otorita Ramallah mengakhiri kerja sama keamanan dengan rezim Zionis dan membiarkan kelompok perlawanan beroperasi di Tepi Barat," tandasnya.
Para pejabat Israel sepakat bahwa rencana aneksasi daerah-daerah di Tepi Barat ke dalam wilayah pendudukan akan dilaksanakan pada Juli mendatang.