Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan rezim Amerika Serikat berusaha mengintimidasi dan membungkam para wartawan yang meliput aksi protes atas pembunuhan George Floyd.
Kemenlu Iran dalam sebuah tweet pada Selasa (2/6/2020) menulis, “Berdasarkan berbagai laporan, polisi Amerika telah menyerang para wartawan lebih dari 100 kali.”
“Masyarakat dunia menyaksikan apa yang terjadi di Amerika. Presiden Donald Trump yang bersembunyi ke dalam bunker, berusaha mengalahkan demonstran dengan menjauhkan para wartawan,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di akun Twitter-nya juga mengatakan bersamaan dengan rencana penumpasan oleh militer, kota-kota di Amerika menyaksikan aksi brutal terhadap demonstran dan media.
“Eropa yang begitu cepat menghakimi masyarakat non-Barat, kali ini benar-benar memilih bungkam,” sindirnya.
Zarif menekankan bahwa jika Eropa tetap memilih diam di hadapan brutalitas terhadap warga dan media di Amerika, maka mereka harus menutup mulutnya untuk selamanya.
Berdasarkan laporan polisi Amerika dan media, sedikitnya 5.600 orang ditangkap sejak aksi protes besar-besaran melanda negara itu.