Haul Pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini ra diperingati pada tanggal 14 Khordad yang tahun ini bertepatan dengan tanggal 3 Juni 2020.
Memperingati haul tersebut, Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatulllah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyampaikan pidato live di televisi nasional Republik Islam Iran.
Dalam pidatonya, Rahbar menyebut peristiwa terkini di Amerika Serikat sebagai kemunculan realitas yang selama ini disembunyikan, dan wajah asli pemerintah Amerika dipermalukan di dunia oleh perilaku mereka sendiri.
Ayatullah Khamenei menambahkan bahwa aksi seorang polisi Amerika Serikat menekan leher seorang pria kulit hitam dengan lututnya hingga meninggal dunia, yang disaksikan oleh para polisi AS lainnya, bukan peristiwa baru.
"Kejahatan ini mencerminkan sepak terjang dan sifat pemerintah AS yang telah melakukan hal yang sama terhadap banyak negara dunia, seperti: Afghanistan, Irak, Suriah, dan sebelumnya Vietnam," imbuhnya.
Ayatullah Khamenei menyebut slogan orang Amerika hari ini, "Kami tidak bisa bernafas," sebagai suara hati semua negara yang tertindas.
Rahbar dalam pidatonya juga menyinggung manajemen penanggulangan Covid-19 yang buruk di AS, dengan mengatakan, "Lemahnya penanganan virus Corona disebabkan kerusakan sistematis di tubuh puncak kekuasaan AS, sehingga jumlah kasus dan korban yang meninggal akibat virus Corona di Amerika Serikat lebih tinggi beberapa kali lipat dari negara lain. Kini, mereka tidak meminta maaf atas perlakuan tidak tahu malu terhadap warganya sendiri yang jelas menunjukkan kejahatan, dan kemudian mereka mengatakan hak asasi manusia, seorang-olah orang kulit hitam yang terbunuh bukan manusia dan dia tidak memiliki haknya".
"Dengan kondisi saat ini, orang-orang yang profesinya mendukung AS dan antek-anteknya tidak akan bisa membanggakan negara ini kepada orang lagi," papar Ayatullah Khamenei.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei menyatakan bahwa Imam Khomeini jauh hari telah membuktikan bahwa kekuatan adidaya seperti AS rentan dan bisa dipatahkan.
"Ketika itu, tidak ada yang berpikir bisa melakukan tindakan yang bertentangan dengan kehendak Amerika Serikat, tetapi Imam Khomeini membuktikannya, bahkan presiden Amerika sendiri mengakui telah dipermalukan oleh beliau," ujarnya.
Di bagian lain pidatonya, Rahbar mengungkapkan peran besar Imam Khomeini tidak hanya bagi Iran, tapi juga dunia Islam. Ayatullah Khamenei menyebut pendiri Republik Islam ini sebagai "Inspirator, pendorong dan pelaku perubahan".
"Pada awal gerakan Islam dimulai, tidak ada cakrawala mengenai masa depan di benak bangsa ini, tetapi Imam Khomeini ra mengubah pandangan tersebut menjadi pembentukan umat Islam, dan penciptaan peradaban baru Islam," ungkapnya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan bahwa Imam Khomeini ra benar-benar melakukan perubahan besar di tengah bangsa Iran.
"Beliau mengubah perasaan rendah diri bangsa Iran menjadi percaya diri dan bermartabat," pungkasnya.